Karena Ambisi Politik, Prabowo Sulit Serahkan Tiket Capres Kepada Sandi

Karena Ambisi Politik, Prabowo Sulit Serahkan Tiket Capres Kepada Sandi
Momen keakraban pasangan capres dan cawapres Prabowo Subianto-Sandiaga Uno pada debat kandidat Pilpres 2019/Met

HARIANRIAU.CO - Seluruh DPC Partai Gerindra se-Sumatera Utara mendukung sepenuhnya Ketua Umum DPP Partai Gerindra, Prabowo Subianto kembali maju sebagai calon presiden pada Pilpres 2024.

Dukungan itu dinyatakan saat halal bihalal di Kantor DPD Gerindra Sumatera Utara, Jl. Mayjen DI Panjaitan, Medan Petisah, Kota Medan, Rabu (19/5).


 


Pengamat komunikasi politik dari Universitas Esa Unggul Jakarta, M. Jamiluddin Ritonga mengatakan, dukungan internal Gerindra agar Prabowo kembali nyalon pada pilpres mendatang tentu tidak mengejutkan. Sebab, selain ketua umum yang dicintai kader, Prabowo juga memiliki elektabilitas paling tinggi di internal partai.

"Elektabilitas Prabowo terus dibayang-bayangi Sandiaga Uno. Dua sosok ini memang paling potensial dari Gerindra untuk maju pada Pilpres 2024," ujar Jamiluddin Ritonga , Kamis (20/5).

Hanya saja, Prabowo yang sudah berusia lanjut, tampaknya nilai jualnya sudah menurun bila dibandingkan pada tahun 2014 dan 2019. Indikasi ke arah itu terlihat setelah Prabowo masuk kabinet Presiden Jokowi. Banyak pendukungnya yang kecewa berat dan patah arang kepada Prabowo.

Menurut Jamiluddin Ritonga, kecenderungan itu akan makin besar mengingat pemilih pada 2024 banyak dari kalangan anak muda. Dari hasil beberapa survei, mayorita anak muda lebih memilih Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, bukan Prabowo.

Karana itu, dukungan eksternal terhadap Prabowo diperkirakan akan menurun pada pilpres mendatang. Setidaknya sebagian pendukungnya pada dua pilpres lalu akan beralih ke capres lainnya atau golput.

"Bila Prabowo tetap dipaksakan maju pada Pilpres 2024, dihawatirkan akan kembali kalah. Tentu sangat menyakitkan bagi Prabowo kalau hal itu terulang lagi," kata Jamiluddin Ritonga.


 


Karena itu hemat dia, Gerindra kiranya dapat mempertimbangkan Sandiaga Uno untuk dimajukan pada Pilpres 2024. Sandi juga cukup dipandang di internal partainya.

Di eksternal partai, Sandi juga punya elektabilitas moncer. Dia juga punya pendukung fanatik, terutama dari emak-emak. Meskipun ada indikasi, sebagian emak-emak juga kecewa dengan masuknya Sandi ke kabinet. Sebagian dari emak-emak ini diperkirakan akan berpaling.

"Meski begitu, kaum muda tampaknya lebih tertarik pada Sandiaga Uno daripada Prabowo. Karena itu, ada peluang dukungan yang lumayan besar dari anak muda kepada Sandiaga Uno," kata mantan Dekan FIKOM IISIP Jakarta itu.

Persolannya adalah, apakah Prabowo rela tidak mencalonkan pada Pilpres 2024, dan menyerahkannya pada Sandi.

Amatan Jamiluddin Ritonga, Prabowo tampaknya akan sulit menyerahkan capres kepada Sandi. Selain terkesan memang ambisi politik Prabowo, juga kader Gerindra cenderung lebih memilihnya daripada Sandi.

Dan, Prabowo akan makin kekeh mencalonkan diri bila Perjanjian Batutulis II memang benar adanya. Tentu Prabowo akan sulit ingkar atas perjanjian itu. Prabowo dengan sendiri akan berpeluang berpasangan dengan politisi utama PDIP Puan Maharani.

"Kalau pasangan Prabowo-Puan nantinya benar terjadi, maka peluang Sandiaga Uno maju dari Gerindra menjadi tertutup. Sandi kemungkinan akan bersabar untuk mendapat giliran pada pilpres 2029. Itupun kalau Sandiada Uno tetap loyal kepda Gerindra," ucap Jamiluddin Ritonga.

sumber rmol.id

Halaman :

Berita Lainnya

Index