Disdik Kepri Siap Tampung Puluhan Ribu Siswa SMA/SMK

Disdik Kepri Siap Tampung Puluhan Ribu Siswa SMA/SMK
Kabid Pembinaan SMK Disdik Kepri, Irwan Pangabean.

HARIANRIAU.CO - Dinas Pendidikan (Disdik) Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) sudah menetapkan jadwal pendaftaran Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tahun ajaran 2021-2022 tingkat SMA/SMK pada tanggal 28 Juni - 2 Juli 2021.

Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Kepri, M Dali melalui Kabid Pembinaan SMK Disdik Kepri, Irwan Pangabean menjelaskan bahwa jumlah daya tampung yang tersedia pada tahun ini sebanyak 29 ribu siswa.

Diketahui jumlah tersebut tersebar di seluruh SMA/SMK negeri dan swasta di Provinsi Kepri.

Sementara jumlah siswa SMP yang lulus, dan akan melanjutkan ke jenjang SMA/SMK pada tahun ini sebanyak 33 ribu siswa.

Irwan pun menghimbau kepada seluruh orang tua agar tidak memaksakan anaknya untuk masuk kesekolah negeri.

Karena pihaknya menjamin bahwa saat ini kualitas pendidikan tidak hanya ada di sekolah negeri, tetapi sudah merata disetiap sekolah sampai kesekolah tingkat swasta.

"Jadi kalau mendaftar di sekolah negeri saja, maka kita akan mengalami masalah yang sama pada tahun-tahun sebelumnya (kekurangan rkb)," jelas Irwan. Senin, (14/06).

Demikian itu, saat ini pemerintah sudah menyamaratakan sekolah negeri dan swasta.

"Itu pun tahun ini hanya berubah dalam penambahan persentase zonasi dari 50 persen menjadi 65 persen. Tapi itu masih rancangan ya, masih menunggu diterbitkan pergub untuk dilaksanakan," beber Irwan.

Nah, ini merupakan petunjuk dalam pendaftaran PPDB SMA/SMK ;

1. Membuka situs PPDB online dengan alamat http://provinsikepri.siap-ppdb.com;
2. Melakukan "login" menggunakan akun 10 digit (Nomor Induk Siswa Nasional) dan password yang telah dibuat sebelumnya;
3. Memilih sekolah SMAN/SMK ;
4. Mengisi formulir pendaftaran online ;
5. Menyimpan atau mencetak "Tanda Bukti Pendaftaran Online" yang memuat nomor pendaftaran.

Disamping itu, Wawan (32) mengatakan untuk PPDB ini cukup efektif dan hanya perlu di sosialisasikan kepada orang tua murid yang kesulitan dalam mendaftar.

"Karena gak semua orang pandai akses internet, apalagi untuk daerah pelosok,  juga untuk sistem zonasi, ini masyarakat masih  banyak yang kebingungan pemberlakuannya gimana. Intinya Sosialisasi itu tadi," tutupnya.

Oppy

Halaman :

Berita Lainnya

Index