Diduga Sindir Puan, Eko Kuntadhi: Pemimpin Bukan di Medsos tapi Harus Ada di Baliho

Diduga Sindir Puan, Eko Kuntadhi: Pemimpin Bukan di Medsos tapi Harus Ada di Baliho

HARIANRIAU.CO - Pegiat media sosial Eko Kuntadhi diduga menyindir politikus PDIP Puan Maharani di akun Twitter miliknya.

Melalui unggahan yang ia berikan, ia membagikan tangkapan layar dugaan ruang obrolan Whatsapp para kader PDIP.

Dalam obrolan tersebut, para kader diminta untuk memasang baliho Puan di masing-masing daerah.

“Rapat fraksi hari ini. Seluruh anggota hrs pasang baliho (persisnya bilboard) per 15 juli. di setiap kota di dapil masing-masing. 

Jumlah tidak dibatasi. Sementara DPC masang spanduk-spanduk seperti contoh,” begitu bunyi isi pesan dalam grup tersebut, Minggu 20 Juni 2021.

“Ketua fraksi juga menginstruksikan agar menjelaskan pada publik bahwa selama ini mbak puan sdh bekerja keras tp kerja senyap,” lanjutan dari pesan tersebut.

Di bawah pesan tersebut, terdapat contoh baliho Puan yang diminta untuk dipasang di daerah-daerah.

Menanggapi obrolan tersebut, Eko Kuntadhi mengatakan bahwa instruksi kepada kader PDIP merupakan rezeki bagi usaha percetakan.

“Alhamdulillah, berkah buat digital printing,” cuit Eko pada akun Twitter miliknya, @eko_kuntadhi.

Selanjutnya, ia memberikan kutipan di akhir cuitannya yang menyebutkan seorang pemimpin tak harus bermain media sosial, tapi harusnya ada di dalam baliho.

“Pemimpin itu bukan di sosmed. Tapi, harus ada di baliho,” lanjut Eko Kuntadhi.

Pernyataan Eko tersebut terdengar mirip dengan perkataan Puan Maharani yang sempat menyindir pemimpin yang aktif bermedia sosial.

Menurut Puan, seharusnya pemimpin tersebut lebih aktif terjun langsung ke masyarakat.

“Pemimpin itu ke depan adalah pemimpin yang ada di lapangan bukan di sosmed. Pemimpin yang memang dilihat teman-temannya, orang-orang yang mendukungnya. Ada di lapangan, bukan hanya di media,” kata Puan.

Halaman :

Berita Lainnya

Index