Jadi Sopir Ambulans Jenazah, Muwardi: Gak Ada Sukanya, Duka Semua

Jadi Sopir Ambulans Jenazah, Muwardi: Gak Ada Sukanya, Duka Semua
Muwardi, driver ambulans khusus pasien COVId

HARIANRIAU.CO - Tidak hanya dokter dan perawat yang berjibaku dengan pasien Covid-19 atau virus corona. Namun, driver ambulans khusus jenazah juga berkutat dengan pasien Covid-19. 

Berbagai perasaan menyelimuti para sopir ambulans ketika membawa jenazah pasien Covid-19, mulai takut tertular virus corona hingga khawatir ditolak warga sekitar. Perasaan was-was dan khawatir sering kali menyelimuti mereka, seperti yang diutarakan Muwardi.

Di usianya yang sudah hampir setengah abad, Muwardi tetap semangat bekerja sebagai garda terakhir penanganan COVID-19 di Kota Tangerang Selatan (Tangsel).

Tak terhitung sudah berapa jenazah  COVID-19 yang dia jemput dan antar hingga ke liang lahat sejak pandemi mewabah pada 2020 silam.

Mengutip suaracom jaringan terkini.id, Muwardi menyebut tak ada suka menjadi sopir ambulans jenazah COVID-19. Yang ada hanya kedukaan.

Empati itu dia rasakan karena melihat keluarga korban COVID-19 yang terpaksa tidak bisa ikut dalam pemakaman sanak keluarga yang meninggal akibat COVID-19.

“Enggak ada sukanya, duka semua. Kasianlah sama jenazah dan keluarganya,” ujar Muwardi mulai bercerita, saat di TPU Jombang, Ciputat, Tangsel.

“Kadang nggak ada keluarga yang ikut serta dan tahu kalau salah satu keluarganya sudah meninggal, karena sedang isolasi mandiri. Jangan sampai kita ngalamin,” sambugnya.

Tak dapat dipungkiri, sebagai sopir ambulans khusus jenazah COVID-19, Muwardi punya ketakutan akan tertular.

Ketakutan itu turut mengular ke keluarganya yang sempat merasa panik setelah tahu Mawardi jadi bagian dari sopir ambulans jenazah Covid-19 dari berbagai rumah sakit, Puskesmas dan klinik.


sumber terkini.id

Halaman :

Berita Lainnya

Index