Ini Alasan Mengapa Wanita Berani Selingkuh di Belakang Pasangannya

Ini Alasan Mengapa Wanita Berani Selingkuh di Belakang Pasangannya
Ilustrasi

HARIANRIAU.CO - Ini alasan mengapa wanita berani selingkuh di belakang pasangannya. Komitmen dalam suatu hubungan pernikahan, kaum Adam atau pria lebih lazim dianggap lebih banyak orang sebagai sosok yang sulit untuk memegang komitmen itu sendiri. Pasalnya, pria banyak dianggap mudah selingkuh ketimbang wanita.

Padahal, nyatanya pria maupun wanita sama-sama memiliki peluang yang besar untuk berselingkuh. Dulu, memang peluang pria berselingkuh lebih besar dibandingkan wanita, namun saat ini peluang perslingkuhan antara wanita atau pria sama besarnya.

“Dulu, pria lebih cenderung berselingkuh dibandingkan wanita. Tapi di generasi sekarang, peluang pria dan wanita selingkuh ada di tingkat yang sama," ungkap profesor seksualitas manusia dari New York University Zhana Vrangalova, seperti dilansir dari sonora.id, Rabu 7 Juli 2021.

Berdasarkan studi belum lama ini, ada perbedaan yang jelas mengapa wanita dan pria berani melakukan perselingkuhan. Pria biasanya berselingkuh berkaitan dengan hasrat untuk mendapatkan variasi seksual, dan faktor situasional seperti mabuk.

Sementara, alasan wanita melakukan selingkuh juga sama yaitu keinginan variasi seks, dan faktor situasional. Hanya ada ada satu penambahan lagi yaitu karena kurangnya cinta dan kasih sayang dari pasangannya.

“Sementara itu, ada tiga alasan teratas wanita selingkuh yaitu kurangnya cinta untuk pasangan, keinginan untuk variasi seksual, dan faktor situasional,” beber Vrangalova seperti dikutip dari laman terkini.id.

Hal serupa juga diungkapkan profesor sosiologi di Missouri State University, Alicia Walker. Dalam observasinya untuk buku berjudul The Secret Life of the Cheating Wife, Walker menemukan, gagasan wanita selingkuh adalah variasi seksual.

Banyak wanita yang berselingkuhan dari suaminya lantaran menginginkan kesenangan seksual. Bahkan, mereka (para istri) selingkuh karena ingin menjaga hubungannya dengan suami.

"Mereka percaya jika hidup tanpa kebutuhan seksualnya terpenuhi, maka yang harus dilakukan adalah menghancurkan keluarga dan hati pasangannya,” terang Walker.

Lebih lanjut, keputusan wanita melakukan selingkuh juga tidak terjadi secara spontan begitu saja. Biasanya, itu terjadi setelah si wanita mencoba memperbaiki diri dan pernikahannya selama bertahun-tahun, namun tidak juga menemukan sebuah penyelesaian.

Di sisi lain, Charlynn Ruan, seorang psikolog klinis mengungkap alasan wanita berselingkuh dari suaminya adalah merasa tidak puas atas hubungan mereka.

Wanita tahu betul ada yang salah dalam hubungannya, saat ia menyuruh pasangannya untuk melakukan perubahan, tetapi justru tidak mendapatkan tanggapan.

“Seringkali mereka bersama pasangan yang tampak seperti orang baik, tetapi sebenarnya bersifat mengendalikan, menahan, atau tidak hadir secara emosional,” imbuh Ruan.

Ia menambahkan, “Wanita kemudian mencoba membuat perubahan meminta pasangannya melakukan terapi atau konsultasi, dan mendorong pasangannya untuk bertemu secara emosional.”

Saat cara itu tidak berhasil, wanita akan merasa terjebak dalam situasi yang salah. Mereka bahkan merasa bersalah karena tidak bisa mengubah pasangannya. Inilah yang membuat wanita berani melakukan perselingkuhan.

“Bagi wanita yang berjuang dengan rasa bersalah dan merasa kebahagiaannya tidak didapatkan, mereka menjadikan selingkuh sebagai jalan keluar,” jelas Ruan.

Selain itu, ada juga wanita yang menjadikan perselingkuhan sebagai 'perlindungan diri'. Konsultan hubungan Mark Williams mengatakan, itu terjadi jika ada beberapa wanita yang tidak ingin terlihat disakiti atau ditinggalkan pasangannya. Sehingga, mereka merasa aman dan terlindungi saat bersama selingkuhan.

Wanita berselingkuh bisa dilihat dari tiga tanda bahaya yang ditunjukannya. Hal itu diungkapkan psikolog klinis Kathy Nickerson.

“Mereka akan bersikap sangat protektif atau tertutup dengan ponselnya, kehilangan uang atau mengambil uang tunai dalam jumlah besar, dan kehilangan waktu,” terangnya.

Halaman :

Berita Lainnya

Index