Presiden Haiti Disiksa Sebelum Dibunuh, Lengan dan Kaki Patah

Presiden Haiti Disiksa Sebelum Dibunuh, Lengan dan Kaki Patah
Presiden Haiti Jovenel Moel dan para pembunuhnya (photo/REUTERS/Estailove St-Val/Ludovic Marin)

HARIANRIAU.CO - Pemerintah Haiti mengungkap bahwa Presiden Jovenel Moise sempat disiksa oleh para pelaku sebelum dibunuh.

Dilansir Anadolu, Minggu (11/7/2021), hakim investigasi, Carl Henry Destin membeberkan bahwa Moise dianiaya di kamarnya. Sedangkan putrinya lari menyelamatkan diri dan putra dan stafnya dibungkam secara paksa.

Akibat penganiayaan itu, Moise mengalami patah tulang di bagian lengan dan kaki kanannya, menurut laporan autopsi.

Kelompok pembunuh Presiden Haiti, Jovenel Moise melibatkan dua warga Amerika dan 26 warga Kolombia, berdasarkan informasi kepala Kepolisian Haiti Leon Charles.

Dua warga Amerika yang teridentifikasi bernama Joseph Vincent dan James Solages, dan merupakan keturunan Haiti.

Duta Besar Haiti untuk AS Bocchit Edmond menggambarkan kedua pria itu sebagai "komando, pembunuh, profesional terlatih."

Di sisi lain, Menteri Pertahanan Kolombia Diego Molano mengatakan bahwa para tersangka merupakan mantan anggota militer.

Moise dilantik pada 2017 setelah unggul dalam pemilu yang menuai perdebatan. Usai gagal menggelar pemilu, kubu oposisi menuntut pria berusia 53 tahun itu mundur.

Sehari sebelum tewas, Moise menunjuk perdana menteri baru yang akan dilantik pekan ini. Haiti dijadwalkan akan menyelenggarakan pemilu presiden dan legislatif pada 26 September mendatang.

Halaman :

Berita Lainnya

Index