Diungkit Hotman Paris, Bareskrim Langsung Selidiki Soal Kartel Kremasi

Diungkit Hotman Paris, Bareskrim Langsung Selidiki Soal Kartel Kremasi
Ilustrasi

HARIANRIAU.CO - Terkait masifnya kabar tak sedap menyoal dugaan praktik kremasi jenazah Covid-19 yang tersebar berantai di media sosial, pengacara kondang Hotman Paris Hutapea angkat suara. Ia mengungkit adanya dugaan praktik ‘kartel kremasi’ jenazah pasien virus corona dan meminta polisi turun tangan.

Kabareskrim Polri Komjen Agus Andrianto mengatakan, pihaknya sedang menyelidik dugaan kartel kremasi jenazah pasien Covid-19 tersebut.

“Sedang dilidik, ya. Kalau ada korbannya ikut membantu monggo silakan,” terang Komjen Agus kepada wartawan, Selasa 20 Juli 2021.

Seperti diketahui, Hotman Paris sendiri meminta Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo untuk menindak rumah duka dan krematorium yang nakal terhadap keluarga jenazah pasien corona. Pernyataan Hotman ini disebabkan dirinya mengaku menerima aduan dari masyarakat terkait mahalnya biaya kremasi.

Kembali ke Komjen Agus, perwira tinggi bintang tiga ini mempersilakan masyarakat yang dirugikan krematorium nakal melapor ke kantor polisi terdekat. Komjen Agus menilai tangan nakal kartel kremasi sebagai pengkhianat masyarakat.

“Silakan (masyarakat lapor), mari bergandengan tangan untuk membantu meringankan beban masyarakat oleh kelakuan para pengkhianat mencari keuntungan di tengah pendemi yang terjadi,” tegasnya, seperti dilansir detikcom, Rabu 21 Juli 2021.

Hotman Paris Hutapea sebelumnya ikut buka suara soal dugaan praktik kartel kremasi jenazah corona. Hotman Paris meminta Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menindak rumah duka dan krematorium nakal.

“Halooo…. rumah duka dan krematorium. Kenapa kau begitu tega menagih biaya yang sangat tinggi untuk korban pandemik?” tulis Hotman Paris di akun Instagram pribadinya, @hotmanparisofficial, seperti dilihat wartawan pada Selasa 20 Juli 2021 kemarin.

Hotman Paris mengaku dirinya menerima aduan dari warga terkait mahalnya biaya kremasi. Korban bahkan harus mengeluarkan uang hingga Rp 80 juta untuk pengurusan jenazah tersebut.

“Ada warga ngadu ke saya, untuk biaya peti jenazah 25 juta, transport 7,5 juta, kremasi 45 juta, lain-lain 2,5 juta. Maka keluarga si korban harus membayar 80 juta untuk kremasi. Apakah kau bisa tersenyum saat simpan uangmu di atas penderitaan, mayat keluarga orang lain,” tulis Hotman gusar.


sumber terkini.id

Halaman :

Berita Lainnya

Index