Tiap Tahun Tercemar Limbah Minyak, BMBP Desak DKP Kepri

Tiap Tahun Tercemar Limbah Minyak, BMBP Desak DKP Kepri
Ketua Umum Barisan Mahasiswa Bintan Pesisir (BMBP) Angga Hardika Saputra.

HARIANRIAU.CO - Barisan Mahasiswa Bintan Pesisir (BMBP) mendesak Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) agar mengambil tindakan dalam perihal pencemaran minyak limbah di Pantai Bintan Pesisir, Kabupaten Bintan, Provinsi Kepri. Selasa, (27/09/2021).

Perlu diketahui, pencemaran limbah tersebut diduga tumpahan minyak dari Kapal Asing yang melintas di perairan Bintan.

Hal tersebut menjadi suatu permasalahan besar bagi masyarakat dan nelayan sekitar pantai Bintan Pesisir.

Nah tidak hanya itu, pada pemberitaan sebelumnya Ketua Dewan Perwakilan Wilayah (DPW) Kesatuan Nelayan Tradisional Indonesia (KNTI) Provinsi Kepri Syukur Heriyanto, juga meminta perhatian khusus atau upaya penanganan dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kepri dan Pemerintah Pusat terkait pencemaran limbah tersebut.

Disamping itu, Ketua Umum BMBP Angga Hardika Saputra mengharapkan agar perihal pencemaran limbah tersebut dapat cepat teratasi, karena pencemaran tersebut sangat menggangu di kehidupan masyarakat Bintan Pesisir.

"Tentunya masyarakat sudah sangat terganggu oleh Limbah minyak yang menutupi pantai di Bintan Pesisir. DKP harus segera meninjau dan jangan tutup mata akan permasalahan ini," pungkas Angga. Senin, (27/09) kemarin.

Angga kembali menjelaskan bahwa, pencemaran limbah tersebut sudah sangat lama dan berlarut-larut, bukan hanya menggangu masyarakat saja melainkan mencemari kehidupan di bawah laut.

"Ini bukan kejadian pertama kalinya, masalah ini selalu kerap terjadi setiap tahunnya, sehingga mengakibatkan terganggunya ekosistem laut di pantai Bintan Pesisir. Hewan laut juga punya hak untuk mendapatkan kehidupan yang layak di bawah karang," tegasnya dengan lantang.

Ditempat yang sama, Kabid Polhukam BMBP Ayu bersama rekan-rekan BMBP secara langsung melakukan survey langsung di pantai Bintan Pesisir, dan bersilaturahmi kepada masyarakat yang tinggal di daerah tersebut.

"Tidak hanya ekosistem laut yang perlahan hancur bang, hal tersebut juga berpengaruh terhadap pendapatan nelayan kecil yang sering menangkap ikan di sekitar perairan tersebut," sebut Ayu.

Penutup, seluruh anggota BMBP sangat mengharapkan agar Pemprov Kepri mencari upaya dan jalan baik terkait pencemaran tersebut, dipertegas bahwa limbah ini merupakan masalah yang serius.

"Kami berharap Pemerintah Kepri segera tangani permasalahan ini, karna ada dua ekosistem yang harus dijaga. Ekosistem laut dan ekosistem manusia," tutupnya.(Pyo).

Halaman :

Berita Lainnya

Index