Astaga! Balita Usia 3 Tahun Dimandikan dengan Air Panas Hingga Tewas

Astaga! Balita Usia 3 Tahun Dimandikan dengan Air Panas Hingga Tewas
Ilustrasi (pexels.com)

HARIANRIAU.CO - Seorang balita berusia 3 tahun meninggal dunia akibat dimandikan dengan air panas. Peristiwa mengenaskan tersebut terjadi di Kota Settsu, Prefektur Osaka, Jepang.

Menurut keterangan polisi setempat pada 24 September 2021 kemarin, tubuh balita bernama Orito Niimura tersebut menunjukkan bahwa ia terus menerus dimandikan dengan air panas di sekitar kepalanya.

"Berdasarkan jejak di tubuh Orito-chan menunjukkan bahwa ia terus-menerus dimandikan dengan air panas dari kepalanya," ungkap polisi.

Polisi Prefektur Osaka kemudian menangkap ayah tiri dari Orito, Matsubara Takumi atas tuduhan pembunuhan terhadap sang bocah.

Mereka curiga jika Matsubara dengan sengaja terus menerus menuangkan air panas ke tubuh Orito di kamar mandi.

Hal ini juga didasarkan pada hasil investigasi yang menyatakan bahwa penyebab kematian Orito-chan diakibatkan oleh luka bakar.

"Jelas sekali (kematiannya) karena syok yang diakibatkan oleh luka bakar secara meluas di seluruh tubuh (Orito-chan), dan luka terparah terdapat dari bagian kepala hingga tubuh bagian atas," ujar pejabat investigasi setempat.

Berdasarkan keterangan para dokter, kemungkinan Orito-chan terus-menerus disiram air panas, terutama di bagian kepala dan tubuh atas, selama sepuluh menit. Namun, Matsubara langsung membantah segala tuduhan yang diberika kepolisian. Alih-alih, ia mengaku tidak sengaja memandikan Orito-chan dengan air panas.

"Sambil bermain untuk membuat Orito-chan terkejut, aku sengaja menaikan suhu pancurannya secara bertahap. Aku menaikkannya (suhu pancuran) hingga 60 derajat lalu meninggalkannya (Orito-chan) di ruangan lain untuk bermain game," kata Matsubara.

Selain itu, Matsubara juga mengaku jika ia langsung menyiramkan air es ke tubuh Orita-chan usai dimandikan dengan air panas. Setelah itu, ia langsung membawa sang anak tiri ke rumah sakit dengan ambulans. Sayang, nyawa Orita-chan sudah tidak tertolong lagi.

Akan tetapi, kepolisian setempat tidak menemukan bukti apapun terkait pernyataan tentang air dingin atau es seperti yang diungkapkan tersangka.

Ditambah lagi, kenalan ibu dari Orito-chan mengatakan bahwa beberapa hari setelah kejadian, Matsubara memberi tahu orang-orang di sekitarnya bahwa ia telah menaikkan suhu pancuran dari 38 C hingga 60 C.

Kemudian ia dilaporkan langsung pergi ke ruang tamu untuk merokok dan tak lama setelahnya, Orito-chan langsung kehilangan kesadarannya.

Saat itu, Orito-chan sedang berada di luar rumah. Sebelumnya, sejak Mei 202 lalu, wanita tersebut juga pernah melaporkan Matsubara ke kantor walikota bagian konsultasi keluarga sebanyak 4 kali akibat kekerasan.*

Halaman :

Berita Lainnya

Index