Tuntaskan 31 dari 40 Km Ruas Tol Penang, HKI Implementasikan Sistem BIM

Tuntaskan 31 dari 40 Km Ruas Tol Penang, HKI Implementasikan Sistem BIM
Ruas Tol Penang

Sementara, implementasi BIM di lapangan untuk beberapa pekerjaan sudah menggunakan gambar kerja yang merupakan output dari BIM, dibandingkan sebelumnya yang masih menggunakan gambar manual.  

Sementara dari sisi dokumen kerja, dengan menggunakan BIM dan platform CDE (Common Data Environment), proses approval dokumen dapat dilakukan dimana saja dan kapan saja. BIM ini juga sudah dapat digunakan sebagai pembanding antara perencanaan dengan realisasi di lapangan baik dari segi volume pekerjaan, biaya, maupun penjadwalannya.

Dengan adanya BIM, proses konstruksi bisa menjadi lebih efektif. Pekerjaan yang seharusnya dikerjakan oleh sejumlah orang dalam waktu tertentu bisa dikerjakan menggunakan sistem BIM dalam waktu yang relatif lebih singkat. Salah satu contoh yakni pada proses pembuatan gambar kerja struktur jembatan, perhitungan volume beton dan tulangan, tahapan pekerjaan, dan perhitungan volume.

Dengan menggunakan BIM, pekerjaan highway dengan panjang penanganan 5 km yang dikerjakan oleh 1 orang dapat diselesaikan 15 hari, mulai dari gambar kerja sampai dengan perhitungan volume. Sedangkan, untuk pekerjaan struktur jembatan dapat diselesaikan dalam waktu kurang lebih 10 hari.

“Salah satu manfaat lainnya terdapat pada perhitungan volume yang jauh lebih teliti dan akurat karena sistem tersebut mampu membaca suatu bentuk secara detail sesuai dengan model rencana. Sehingga, implementasi BIM dalam membangun jalan tol akan memangkas waktu pekerjaan dan juga biaya,” ujar Selo Tjahjono.

Halaman :

#Riau

Index

Berita Lainnya

Index