HARIANRIAU.CO - Indonesia adalah negara yang memiliki beragam potensi budaya. Kearifan lokal yang dimiliki bangsa ini merupakan modal untuk mengantisipasi dampak negatif dari globalisasi, seperti pudarnya semangat gotong royong, turunnya rasa solidaritas dan kepdulian, serta hilangnya rasa kesetiakawanan sosial.
Hal itu dikatakan Gubernur Riau (Gubri) Syamsuar dalam acara Webinar BerAKHLAH Seri ke-5 dengan tema "Harmonis dalam Kebhinekaan Melalui Nilai-nilai Kearifan Lokal Budaya Melayu Mewujudkan Riau Unggul Menuju Indonesia Maju" secara virtual di Rumah Dinas Gubernur Riau, Kamis (4/8/2022).
Kearifan lokal tak lain dapat dimanfaatkan sebagai memperkaya khazanah, sebagai upaya untuk mempersatukan perbedaan namun pada zaman ini era globalisasi dan modernisasi masuk dan mempengaruhi seluruh negara di dunia termasuk kearifan lokal yang ada di dalamnya.
Gubernur Syamsuar menyebutkan, di Indonesia kesadaran akan kearifan lokal mulai tumbuh subur saat ini, seiring dengan keterbukaan dunia dengan kemajuan teknologi informasi.
"Kearifan lokal merupakan suatu kemampuan beradaptasi, menata dan menumbuhkembangkan pengaruh alam serta budaya lain yang menjadi motor penggerak transformasi dan penciptaan keanekaraman budaya Indonesia ," imbuhnya.