Suku Laut di Lingga Masih Asli

Suku Laut di Lingga Masih Asli
Dua orang suku laut (baju kurung) bersama Densy Dias dan awak media

HARIANRIAU.CO, LINGGA - Hendri Purnomo salah satu peneliti bidang tradisi dari Balai Pelestarian Nilai Budaya (BPNB) Provinsi Kepri saat berkunjung ke Lingga dalam rangka inventarisasi warisan budaya tak benda, sempat menyinggahi stan suku laut di halaman kantor Bupati Lingga dalam memeriahkan hari jadi Kabupaten Lingga yang ke-13.

Dengan Keunikan yang didesain serta kehadiran suku laut ditengah kalangan masyarakat tersebut membuat dirinya tertarik untuk mengkaji lebih jauh.

Berdasarkan hasil bincang-bincangnya dengan beberapa suku laut yang hadir di stan tersebut, Hendri Purnomo mengungkapkan bahwa suku laut selat Konky dan Kojong masih mempunyai hubungan kekeluargaan dengan suku di Provinsi Bangka Belitung.

Namun, yang membedakan adalah suku laut di Lingga masih mendiami laut dan pesisir sementara di Bangka Belitung sudah mempuyai kehidupan didarat.

"Tapi kalau melihat di Bangka Belitung karena saya pernah melakukan study, mereka ada hubungan kekeluargaan, cuma yang disana sudah didaratkan," ungkapnya, belum lama ini.

Setelah melihat keadaan suku laut tersebut, menurutnya suku laut di Lingga masih asli. Hal ini merupakan aset yang tak ternilai jika terus dilestarikan tanpa memodernkan mereka. Kehadiran aktivis suku laut membuat mereka terangkat ke permukaan masyarakat.

Corak khas dan keaslian suku laut itu sendir menurutnya dapat menarik minat pariwisata dan menambahkan khasanah kebudayaan melayu di Kepri. Selain itu suku laut mempunyai beragam petatah petitih yang dapat dikaji dan diusul menjadi salah satu warisan budaya tak benda.

"Setiap tahun Kemendikbud mengadakan program penetapan warisan budaya tak benda milik Indonesia dimulai pada bulan Maret an diakhir pada Oktober. Mereka sudah terbuka dari sebelumnya, sudah bagus," jelasnya.

Memang kehadiran stan bazar suku laut yang digagas para aktivis suku laut ditengah kalangan masyarakat umum dalam sempena HUT Ke-13 Kebupaten Lingga mengundang banyak perhatian. Pasalnya stan yang didesain unik berdinding atap rumbia memberikan kesan klasik ditambah lagi kehadiran suku laut asli yang duduk ditengah-tengah kehadiran pengunjung.

Sebagaimana diketahui suku laut atau lebih dikenal orang laut, memiliki jasa yang luar biasa ketika Lingga dizaman kesultanan. Mereka adalah benteng negeri, tak ubah prajurit-prajurit yang kokoh demi pengusiran penjajah yang ingin menguasai Riau-Lingga.

 

Ruzi Wiranata

Halaman :

Berita Lainnya

Index