Bangun Kapasitas dan Kemandirian Petani Sawit Swadaya di Hari Temu Tani Indragiri Hilir

Bangun Kapasitas dan Kemandirian Petani Sawit Swadaya di Hari Temu Tani Indragiri Hilir

HARIANRIAU.CO - Widya Erti Indonesia sukses menggelar Hari Temu Tani dengan tema “Sekolah Lapangan Meningkatkan Produktivitas dan Kemandirian Usaha Petani Sawit Swadaya Melalui Pembentukan Entitas”. Acara ini bertempat di Gedung PSHT, Desa Petalongan, Kecamatan Keritang.

Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan kesempatan kepada peserta Sekolah Lapangan Kelapa Sawit (SLKS) mempresentasikan hasil belajar mereka, mempromosikan praktik pertanian terbaik (Good Agricultural Practices/GAP), serta menggalang dukungan untuk rencana tindak lanjut menuju pengelolaan sawit berkelanjutan.

Acara tersebut dihadiri oleh Kepala BP3 Kecamatan Kempas dan Kemuning, Muspika setempat, perwakilan asosiasi petani PKTSTKM dan ASAGRI, serta petani dan ibu-ibu Kelompok Wanita Tani (KWT) dampingan Widya Erti Indonesia. Momentum ini juga menjadi langkah penting dalam mendukung petani menuju sertifikasi ISPO dan RSPO melalui penerapan prinsip-prinsip keberlanjutan.

Dalam wawancara singkat, Kepala Bidang Penyuluhan Dinas Perkebunan Kabupaten Indragiri Hilir, Dian Reza, menyampaikan apresiasinya atas pendampingan petani melalui program SLKS.

“Kegiatan kolaborasi ini sangatlah penting bagi kelompok tani dalam meningkatkan kapasitas serta potensi yang mereka miliki di bidang pertanian,” ujarnya.

Program Manager Widya Erti Indonesia, Billy Hasbi, menambahkan, “Melalui pendampingan petani sawit swadaya yang terintegrasi, program ini juga mendukung percepatan penerbitan 2,5 juta STDB sebagai syarat utama pengelolaan komoditas berkelanjutan dan akses bantuan pemerintah. Secara simultan, program ini mendukung pencapaian target pemerintah untuk sawit berkelanjutan dari berbagai aspek—teknis, administrasi, produktivitas, hingga kelestarian lingkungan.”

Sebanyak 472 petani dari 7 desa di 3 kecamatan (Keritang, Kemuning, dan Kempas) telah berpartisipasi aktif dalam program SLKS. Selama program, para petani dibagi ke dalam 18 kelompok/kelas untuk memastikan efektivitas transfer pengetahuan. Pembelajaran ini memadukan informasi teknis, praktik pengelolaan kebun intensif, dan percontohan melalui demo plot. Hasilnya, tingkat kelulusan petani mencapai 100%, membuktikan efektivitas pelatihan dalam meningkatkan keterampilan dan kapasitas petani sawit swadaya.

Salah satu alumni SLKS, Saiful Adib, dari kelompok Joyo Mulyo, turut berbagi pengalaman selama mengikuti pembinaan. Menurutnya, praktik yang diajarkan, seperti pembuatan pupuk organik dan perbanyakan trichoderma, sangat bermanfaat dalam menjalankan praktik pertanian terbaik dan berkelanjutan.

Dampak Nyata bagi Ribuan Petani

Widya Erti Indonesia telah mendampingi lebih dari 4.500 petani kelapa sawit swadaya di tiga wilayah utama, yakni Kabupaten Indragiri Hilir, Indragiri Hulu, dan Rokan Hilir. Melalui pendekatan sekolah lapangan, Widya Erti Indonesia membuka akses bagi petani ke informasi, praktik keberlanjutan, dan rantai pasok yang lebih luas.

Hari Temu Tani menjadi rangkaian penting dalam Program Kelompok Petani Sawit Swadaya yang Berkelanjutan, hasil kolaborasi antara Widya Erti Indonesia, Unilever, dan Pemerintah Kabupaten Indragiri Hilir. Diharapkan, para peserta dan pemangku kepentingan dapat mendukung implementasi praktik pertanian berkelanjutan untuk meningkatkan produktivitas sekaligus menjaga kelestarian lingkungan.

Halaman :

Berita Lainnya

Index