Diduga Setelah Imunisasi, Siswi SD Ini Meninggal

Diduga Setelah Imunisasi, Siswi SD Ini Meninggal

HARIANRIAU.CO - Penggunaan vaksin imunisasi melalui jarum suntik di sekolah dasar (SD) di Karawang harus diawasi dengan ketat.

Pasalnya kegiatan imunisasi di sekolah kembali menelan korban jiwa ketika salah seorang siswi tewas, setelah menjalani imunisasi dari sekolah.

Korban tewas, Clara Minarti Pricilia (7), pelajar kelas II SDN Purwasari, diduga tewas setelah sebelumnya mendapat imunisasi dari sekolahnya.

Sebelumnya keluarga korban mengira korban meninggal karena sakit yang dideritanya sejak Senin. Namun keluarga baru mengetahui kalau korban yang sedang menderita sakit tersebut sudah mendapat suntikan imunisasi dari pihak sekolah.

Korban yang sempat dilarikan ke Rumah Sakit (RS) Karyawan Husada meninggal sebelum mendapat perawatan intens dari dokter.

"Memang sebelum diimunisasi dia sudah sakit tapi kenapa harus ikut imunisasi dan kami pihak keluarga tidak diberitahu," kata Pakarta (40), salah seorang paman korban kepada wartawan, Senin (28/11/2016).

Pakarta mengatakan, awalnya Senin 22 November 2016, korban berangkat ke sekolah dan saat tiba di sekolah seluruh siswa langsung diimunisasi. Setelah pulang ke rumah, tangan bekas disuntik membiru dan badan korban mengalami panas tinggi.

Lalu orangtua korban memberi obat warung kepada korban dan saat itu kondisi demamnya turun. "Kami tidak tahu kalau korban sudah diimunisasi karena tidak diberitahu pihak sekolah. Keluarga mengira korban sakit demam biasa, sehingga dikasih obat warung," ucapnya.

Kemudian Rabu 23 November 2016, kondisi korban mengalami panas tinggi, dan pegal linu pada seluruh persendian badannya. Kemudian korban kembali diberi obat warung dan kondisi panasnya turun, namun esok harinya dia (korban) mengalami kejang-kejang.

Kemudian pihak keluarga membawa korban ke RS Karya Husada, tetapi di perjalanan nyawa korban tidak tertolong. Pakarta menjelaskan, pihak keluarga tidak akan menuntut siapapun dan sudah merelakan meninggalnya korban.

Namun pihaknya menginginkan sekolah untuk dapat menjelaskan proses imunisasi yang dilakukan. "Akibat meninggalnya korban, pihak orangtua akan melakukan jalur kekeluargaan. Korban tidak akan dilakukan autopsi dan langsung dimakamkan oleh pihak keluarga," jelasnya.

Sementara Kepala Puskesmas Purwasari dr Iin Indiati belum bisa berkomentar banyak. Dia beralasan masih mencari tahu penyebab kematian Clara.

"Kami nanti akan coba minta laporan hasil dari RS Karya Husada, untuk mencari tahu. Kalau memang harus diautopsi, maka akan dilakukan itu," ucapnya.

Pihak Puskesmas mengaku sudah mewanti-wanti kepada sekolah serta orangtua siswa, kalau pelajar yang sakit tidak boleh ikut imunisasi.

"Sebelum memberikan imunisasi ke siswa, itu bertanya dulu ke guru dan orang tuanya. Kalau ada yang sakit, maka tidak akan diberikan penyuntikan. Waktu itu orangtua Clara juga ada di jendela melihat anaknya disuntik," tuturnya. (Sindonews)

Halaman :

Berita Lainnya

Index