MUI Dumai Pinta Masyarakat Waspada Aliran Sesat

MUI Dumai Pinta Masyarakat Waspada Aliran Sesat

HARIANRIAU.CO DUMAI - Menyikapi maraknya isu dan fenomena aliran sesat yang menyesatkan ummat Islam, MUI Kota Dumai mengajak seluruh elemen Ummat Islam Kota Dumai untuk lebih bersikap waspada terhadap semua bentuk penyesatan ummat, baik yang berseragam agama ataupun berkedok kegiatan-kegiatan sosial untuk menyamarkan misi penyesatan yang mereka laksanakan.

"Sesungguhnya setiap yang mahal dan bernilai tinggi seperti emas dan intan pasti ada tiruan dan bentuk palsunya yang dilakukan orang atau kelompok tertentu untuk tujuan dan keuntungan materi dan duniawi." Kata Ketua MUI Lukman Syarif, MA. Ketua MUI Dumai.

Janganlah kita tinggalkan agama karena banyak yang palsu. Tetapi, lanjutnya, selalulah berusaha untuk meningkatkan ilmu dan keimanan dalam beragama agar tak mudah tertipu walaupun banyak yang palsu.

MUI Kota Dumai mengajak ummat Islam Kota Dumai, agar lebih teliti dan waspada terutama terhadap pembawa  aliran sesat dan meragukan, yang cenderung mengabaikan ilmu agama dan tidak menghormati para ulama, bahkan terkadang pemimpinnya tak mampu membaca Alqur’an dan Hadis dengan baik dan benar namun sering mengaku sebagai orang benar dan suci dengan menyalahkan dan merendahkan orang lain.

Aliran sesat biasanya tak terlepas dari motif-motif berikut seperti politik dan pengaruh sosial, syahwat terselubung, keuntungan materi ataupun kesombongan dan sikap fanatisme yang berlebihan. Kesemua ini biasanya diterjemahkan dalam berbagai bentuk dan rupa seperti penggalangan dana wajib pada setiap anggota, dan penyatuan suara melalui tokoh sentral yang dianggap suci,  serta penghalalan hubungan seksual bebas sesama anggota kelompok dengan pembenaran logika sempit dan picik serta pembelokan ajaran dan dalil-dalil agama.  

MUI Kota Dumai merasa sedih dan turut berduka dengan bencana keimanan yang dihadapi oleh Ummat Islam Indonesia, terutama fenomena Gafatar yang telah menjadi isu dan masalah nasional dengan menjadikan ribuan ummat Islam meninggalkan ajaran Islam seperti sholat dan ibadah lainnya serta terpisah dari keluarga.  

"Sebagai sebuah bentuk respon segera dan usaha dakwah jama’i (bersama, red) yang nyata, guna menyikapi penyebaran aliran sesat Gafatar, sebagaimana yang telah difatwakan oleh Majelis Permusyawaratan Ulama Propinsi Aceh Nomor 01 Tahun 2015, Bahwa Ajaran (pemahaman, pemikiran, keyakinan dan pengamalan) Gerakan Fajar Nusantara (GAFATAR) adalah metamorphosis dari Millata Abraham dan al-Qiyadah al-Islamiyah," Katanya.

Oleh itu, MUI Kota Dumai bekerjasama dengan Persatuan Muballigh Dumai (PMD) dan Masjid Al Hidayah Jalan Teladan Jaya Mukti, pada hari Minggu (31/1) akan melaksanakan seminar sehari Mewaspadai Bahaya Aliran Sesat, yang terbuka untuk Muslimin dan Muslimat Kota Dumai, dengan narasumber Lukman Syarif, MA, Ketua MUI Dumai dan H Abdul Shomad, LC, MA Dai Kondang Propinsi Riau.

"Melalui seminar ini akan dipaparkan tentang kriteria dan kiat mengenali ajaran sesat serta upaya untuk menghindarnya, termasuk tentang aliran syi’ah yang banyak menjadi pertanyaan masyarakat Kota Dumai akhir-akhir ini." Ungpaknya. (Rilis)

Halaman :

Berita Lainnya

Index