MUI dan PMD Dumai

Sukses Laksanakan Seminar Sehari

Sukses Laksanakan Seminar Sehari

HARIANRIAU.CO DUMAI - Seminar sehari yang dilaksanakan di Masjid Al Hidayah Jalan Teladan Jaya Mukti, yang diselenggarakan oleh MUI Dumai dan Persatuan Muballigh yang bekerja sama dengan Pengurus masjid sukses dilaksanakan. Minggu (31/1).

Kegiatan yang bertema ''Waspadai Bahaya Aliran Sesat" ini dilaksanakan karena keperihatinan MUI dan PMD terhadap bencana keimanan dengan menyebarnya beberapa aliran sesat yang dapat merusak kemurnian Islam sebagai agama dan jalan hidup serta hilangnya nilai-nilai luhur dan semangat ukhuwwah dan keummatan yang menjadi hal penting dan sentral dalam kehidupan ummat Islam. 

Acara ini berlangsung dengan sangat khidmat dan semangat antusiasme yang tinggi dari masyarakat Islam Kota Dumai. Masjid Al Hidayah yang megah dan baru selesai dibangun menyaksikan kehadiran kurang lebih seribu peserta seminar dari berbagai lapisan masyarakat Islam Kota Dumai. 

Seminar sehari ini menghadirkan narasumber Ketua MUI Dumai, Lukman Syarif MA dan Abdul Shomad MA Dai Kondang Riau.

Lukman Syarif, MA menyampaikan bahwa kata sesat atau dholal diulang lebih dari191 Kali di dalam al Qur’an yang mengindikasikan agar ummat Islam selalu waspada dengan terus berusaha untuk menjaga akidah diri dan ummat dengan segala daya dan upaya. "MUI Pusat telah menetapkan 10 Kategori aliran sesat yang ditetapkan pada tahun 2007 yang meliputi hal-hal

Mengingkari salah satu rukun Iman  dan rukun Islam.

Meyakini atau mengikuti akidah akidah yang tidak sesuai dengan Al-Qur`an dan as-Sunnah.

Meyakini turunnya wahyu setelah Al-Quran." Katanya.

Selain itu, mengingkari otentisitas (keaslian) dan atau kebenaran isi Al-Quran.

Melakukan penafsiran Al-Quran yang tidak berdasarkan kaedah-kaedah tafsir.

Mengingkari kedudukan Hadis Nabi sebagai sumber ajaran Islam.

Menghina, melecehkan dan atau merendahkan para nabi dan rasul.

Mengingkari  Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam sebagai Nabi dan Rasul terakhir.

 "Mengubah, menambah dan atau mengurangi pokok-pokok ibadah yang telah ditetapkan oleh syariat, seperti haji tidak ke Baitullah, shalat fardu tidak lima waktu dan Mengkafirkan sesama Muslim tanpa dalil syar’i, seperti mengkafirkan muslim hanya karena bukan kelompoknya," Tuturnya.

Sementra itu, Abdul Shomad secara khusus membahas perbedaan Sunni dan Syi’ah dimana sesungguhnya perbedaan Sunni dan Syi’ah adalah perbedaan pokok-pokok ajaran agama yang sangat mendasar, bukan sekedar perbedaan furu’iyah atas cabang-cabang dalam urusan agama. "Pelecehan Rasulullah, para sahabat, isteri-isteri Rasulullah, Taqiyah, tanah karbala, Imamah dan ahlul bait, dengan merujuk kepada kitab-kita utama dalam aliran Syi’ah seperti empat kitab yang merupakan referensi utama Syi’ah dalam hal Ushul dan Furu’, dari sejak generasi awal hingga hari ini, yaitu Kitab Al-Kafi, Kitab At-Tahdzib, Kitab Al-Istibshar dan Kitab Man La yahdhuruhu al-Faqih." Ungkapnya.

Acara ini ditutup dengan sesi tanya jawab yang ditandai dengan banyaknya pertanyaan yang dilontarkan oleh para peserta seminar, bahkan ada yang meminta agar acara seperti ini dilakukan secara berkesinambungan di masa depannya. (Rilis)

Halaman :

Berita Lainnya

Index