Korban Gempa Aceh Tembus 104 Orang

Korban Gempa Aceh Tembus 104 Orang
Ilustrasi

HARIANRIAU.CO, JAKARTA - Pelaksana tugas (Plt) Gubernur Aceh, Soedarmo, tidak memperpanjang masa tanggap darurat gempabumi 6,5 SR yang mengguncang Kabupaten Pidie Jaya pada 7 Desember silam, setelah masa itu dinyatakan berakhir.

Selanjutnya, penanganan pasca bencana itu dilanjutkan dengan “Status Transisi Darurat Bencana Ke Pemulihan” selama 90 hari, mulai Rabu (21/12/2016) ini hingga 20 Maret 2017.

“Terkait masalah kelanjutan masa darurat bencana, saya sepakat dilanjutkan dengan status transisi darurat. Waktunya bisa diperpendek dan juga diperpanjang, sesuai dengan kebutuhan di lapangan. Maka untuk fleksibilitas waktu saya putuskan selama tiga bulan,” katanya melalui siaran pers yang diterima di Jakarta, Rabu (21/11/2016).

Ia menambahkan, waktu tiga bulan tersebut antara lain digunakan untuk membuat sekolah sementara, psikososial dan sebagainya.

Kebutuhan yang masih diperlukan adalah penyedian prasarana sekolah, penyedian air bersih dan MCK. Penanganan pengungsi yang masih berada di tenda-tenda pengungsian dan pembangunan infrastruktur fasilitas umum.

Menurut Peraturan Pemerintah (PP) No 21 Tahun 2008 tentang Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana, pengertian status transisi darurat bencana ke pemulihan adalah keadaan dimana penanganan darurat bersifat sementara dan permanen (berdasarkan kajian teknis dari instansi yang berwenang) dengan tujuan agar sarana prasarana vital serta kegiatan sosial ekonomi masyarakat segera berfungsi, yang dilakukan sejak berlangsungnya tanggap darurat sampai dengan tahap rehabilitasi dan rekonstruksi nantinya.

Plt Gubernur berpesan kepada semua SKPA harus tetap memberikan dukungan sesuai dengan tugas pokok dan fungsi masing masing. Semua SKPA terkait harus terus memonitor perkembangan di lapangan. Koordinasi antar SKPA juga dibutuhkan agar penanganan lebih cepat.

“Kita bantu untuk meratakan rumah-rumah dan fasilitas umum yang rusak berat untuk persiapan rekonstruksi, sehingga dari Kementerian Pendidikan sudah bisa membangun tenda, serta masalah pengungsi sudah ada bantuan dari Kemensos dan BNPB,” tukasnya.

Senada dengan Soedarmo, Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, hingga saat ini BNPB masih terus mengkoordinasikan potensi nasional untuk membantu Pemda Aceh. Total ada 345 lembaga, baik pemerintah, Pemda, NGO, organisasi internasional dan nasional, ormas dan lainnya yang terlibat dalam penanganan pasca gempa Aceh.

Hingga saat ini tercatat 104 orang meninggal dunia akibat gempa di Aceh, yaitu 97 orang di Pidie Jaya, 5 orang di Pidie, dan 2 orang di Bireuen.

267 orang luka berat dan 127 orang luka ringan. Pengungsi masih 85.256 jiwa di Pidie Jaya yang tersebar di 134 titik. Di Bireuen dan Pidie sudah tidak ada pengungsian.

BNPB bersama TNI, Polri, Kementerian PU, Kemensos, Kemenkes, Kemendikbud, K/L lainnya, PMI, NGO dan relawan masih terus menangani dampak gempa. Fokus utama adalah pembersihan bangunan roboh dan mendirikan sekolah darurat serta pelayanan darurat lainnya. (Citraindonesia)

Halaman :

Berita Lainnya

Index