Awal 2017, Pantai Solop Padat Pengunjung

Awal 2017, Pantai Solop Padat Pengunjung

HARIANRIAU.CO, INDRAGIRI HILIR - Kawasan wisata Pantai Solop ramai dikunjungi warga pada hari pertama tahun 2017, Minggu, 1 Januari 2016. 

Para pengunjung yang datang tersebut umumnya didominasi warga dari beberapa kecamatan di Inhil, diantaranya Kecamatan Tembilahan, Kecamatan Mandah, Concong, Gaung dan Gaung Anak Serka (GAS) dan kecamatan lainnya, mereka datang mempergunakan moda transportasi speedboat, kapal motor dan pompong. 

"Kami mengisi liburan pada hari pertama tahun 2017 di Pantai Solop. Ternyata, di daerah kita terdapat lokasi wisata yang menarik seperti ini," ungkap Astuti, pengunjung yang berasal dari Kecamatan Mandah, Minggu, 1 Januari 2016.

Demikian juga M Fadli, pengunjung dari kota Tembilahan yang mengunjungi Pantai Solop dengan membawa keluarganya, untuk melihat dari dekat keunikan pantai tersebut. "Sangat menarik pantainya, jumlah pengunjung juga makin meningkat," ujar Fadli. 

Para pengunjung yang datang tersebut merasakan sensasi pasir pantai yang unik (Sersah-yang berasal dari hancuran sisa kerang-kerangan). Pengunjung juga menikmati wahana Banana Boat yang disediakan pengelola. 



Kepala Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata (Disporabudpar) Inhil, Junaidi mengakui ramainya jumlah pengunjung pada hari ini yang datang ke Pantai Solop. 

"Ya, pengunjung sudah ramai sejak hari Sabtu lalu, memang jumlah pengunjung selalu ramai pada hari libur, terutama pada hari pertama libur tahun 2017 ini," sebut Junaidi, Minggu, 1 Januari 2016. 

Disebutkan, pada tahun ini terus dilakukan pembenahan di pantai ini, bagi menarik makin banyak wisatawan yang akan berkunjung kesini. 

Memang pantai ini, ramai dikunjungi pengunjung pada saat hari libur. Sejak massifnya publikasi keindahan Pantai Solop oleh Disbudparpora Inhil, terjadi lonjakan jumlah pengunjung dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. 

Apalagi ditambah dengan tersedianya tracking mangrove sepanjang 1 kilometer. Wisatawan dapat melihat dari dekat pepohonan bakau akik, bakau daek, teruntum, nyirih, kedabu, perepat, tengar dan masih banyak lagi flora lainnya, setidaknya ditemukan 15 jenis flora ekosistem mangrove yg ada disini. (Riauterkini)

Halaman :

Berita Lainnya

Index