Twitter Sapu Bersih Akun Penebar Kebencian

Twitter Sapu Bersih Akun Penebar Kebencian

JAKARTA - Media sosial seperti Twitter kerap menjadi ajang menghina atau merendahkan pihak lain, yang dilakukan oleh pengguna tak bertanggungjawab. Mereka pun berjanji akan memberantas konten semacam itu.

Ada tiga perubahan yang diperkenalkan Twitter untuk membersihkan layananya. Berikut perubahan tersebut, disarikan dari blog resmi mereka, Rabu, 8 Februari 2017:

1. Mencegah Pembuatan Akun dengan Konten Melecehkan dan Merendahkan

Twitter telah melakukan beberapa cara untuk mengidentifikasi orang-orang yang telah ditangguhkan secara permanen dan menghentikan mereka untuk membuat akun baru. 

Hal ini akan terfokus lebih efektif pada beberapa perilaku yang paling mengganggu, khususnya akun yang memang dibuat secara sengaja hanya untuk disalahgunakan dan melecehkan orang lain.

2. Memperkenalkan Hasil Pencarian Lebih Aman

<!--pagebreak-->

Twitter juga akan segera meluncurkan fitur 'pencarian aman' yang menghilangkan konten sensitif serta Tweet dari akun diblokir dari "hasil pencarian." 

Walaupun jenis konten seperti ini dapat saja ditemukan jika pengguna sengaja mencarinya, namun konten tersebut tidak akan mengacaukan hasil pencarian lagi ke depannya. Pelajari lebih lanjut di pusat bantuan Twitter.

3. Menurunkan Tweet yang Melecehkan, Merendahkan dan Berpotensi Mengancam

Tim Twitter juga telah berupaya untuk mengidentifikasi dan memindah respon-respon (Replies) yang kasar, melecehkan, merendahkan serta berpotensi menyebarkan ancaman ke bagian bawah; dan mendahulukan percakapan yang lebih relevan ke bagian awal. 

Respon-respon tersebut tetap dapat diakses bagi pengguna yang memang sengaja mencarinya. Pengguna akan segera melihat perubahan ini dalam beberapa minggu mendatang.

Twitter menyatakan pihaknya berkomitmen kebebasan berekspresi bagi semua orang. Namun memang harus ada rambu-rambu bagi pengguna layanannya.

"Kebebasan berekspresi menjadi tidak nyaman saat penyalahgunaan dan pelecehan terjadi, sehingga membungkam dan meredam beragam ekspresi. Twitter tidak akan menoleransi hal tersebut dan kami terus mengembangkan berbagai upaya baru untuk menghentikan penyalahgunaan serta pelecehan terhadap pengguna," tulis situs yang dipimpin CEO Jack Dorsey ini. (dtk)

Halaman :

Berita Lainnya

Index