Mantan Mata-mata Korut Nilai Pembunuh Kim Jong-nam Amatiran

Mantan Mata-mata Korut Nilai Pembunuh Kim Jong-nam Amatiran

Hanya dalam satu pekan, empat pembunuh kakak tiri pemimpin Korea Utara, Kim Jong-nam, berhasil dibekuk. Dengan demikian masih tersisa tiga orang lagi yang kini sudah masuk ke dalam daftar buron.

Dilansir The Star, Sabtu (18/2), mantan mata-mata Korea Utara Kim Hyun-hee menyebut para pembunuh tersebut sebagai amatiran. Sebab, ada beberapa hal yang seharusnya dihindari seorang spionase profesional tapi marah mereka lakukan.

Hyun-hee, merupakan salah satu aktor dari aksi pengeboman pesawat Korean Air pada 1987, setahun sebelum Korea Selatan menggelar Olimpiade Seoul. Dia mengaku heran dengan bentuk pelatihan yang dilakukan kedua wanita selaku eksekutor pembunuhan.

"Saya merasa aneh. Mereka kelihatannya tidak pernah menjalani pendidikan psikologis dan fisik yang keras dan pelatihan di Korea Utara. Mereka tidak kabur setelah kasus itu," katanya kepada harian Jepang, Mainichi.

Dia membandingkan dengan kasus pembunuhan yang terjadi jelang hari ulang tahun bekas pemimpin Korut Kim Jong-il, ayah Kim Jong-un dan Kim Jong-nam. Saat itu, terjadi pembunuhan sepupu Jong-il ditembak mati pada 15 Februari 1997.

Pria itu bernama Lee Han-young, seorang pembelot dari Korea Utara. Dia ditembak mati di Korea Selatan oleh dua agen, dan mereka tidak pernah tertangkap.

Hyun-hee bersama seorang rekannya yang juga mata-mata Korut memasang bom dalam penerbangan Korean Air. Akibat tindakannya itu, 115 kru dan penumpang terbunuh saat pesawat itu meledak di udara dekat Teluk Bengal.

Wanita ini divonis hukuman mati oleh pengadilan Seoul namun segera mendapatkan grasi dari Presiden Korsel pada 1990-an. Dia berhasil mendapatkan simpati dari rakyat Korsel, dan memilih menghindari sorotan publik setelah keluar dari penjara. (MDK)

Halaman :

Berita Lainnya

Index