Nenek 81 Tahun ini Ciptakan Game untuk Lansia

Nenek 81 Tahun ini Ciptakan Game untuk Lansia
Sosok Masako Wakamiya wanita yang meluncurkan aplikasi perdananya untuk iPhone di usia 81 tahun.

JAKARTA - Ketika usia tidak muda lagi, biasanya orang-orang tidak memikirkan hal-hal yang berat. Tetapi tidak untuk nenek yang berusia 81 ini, yaitu Masako Wakamiya.

Masako Wakamiya, seorang nenek yang aktif dan ceria, meluncurkan aplikasi smartphone pertamanya. Dia mengatakan dirinya merasa terdorong melakukan sesuatu setelah melihat sedikitnya aplikasi menarik bagi para lansia.

Aplikasi ini adalah sebuah permainan yang dibuatnya untuk para lansia yang masih ingin bermain dengan smartphone-nya. Pensiunan bankir itu mengatakan dia sudah meminta banyak orang untuk membuat game khusus manula, tapi tak ada yang tertarik.

"Kami sering kalah kalau main game kalau melawan anak muda, masalahnya pergerakan jari kita tak bisa mengimbangi kecepatan," tutur Wakamiya pada CNN.

Pada akhirnya, ia yang turun tangan membuat sendiri, aplikasi permainan untuk orang-orang seusianya. Wakamiya membuat itu agar orang-orang yang seusianya bisa merasakan hiburan dengan smartphone-nya.

"Saya ingin membuat sebuah aplikasi yang seru supaya lansia tertarik main smartphone. Butuh sekitar setengah tahun untuk mengembangkannya," tambahnya.

Wakamiya yang mulai menggunakan komputer di usia 60 saat dia harus tinggal di rumah dan mengurusi ibunya yang sudah tua, menemui kesulitan untuk bersosialisasi

Dulu, komputer, menurutnya, tidaklah begitu ramah pengguna. Berbicara di ajang konferensi TEDx di Tokyo tahun 2014, Wakamiya yang masih tampak lincah itu menceritakan kembali bagaimana sulitnya saat ia memasang komputer. Butuh waktu tiga bulan baginya untuk bisa memakai komputer sampai ia bisa online.

"Wajah saya penuh keringat dan air mata," ujarnya.

Dia pun bergabung dengan silver club untuk belajar bagaimana cara menggunakan internet dan terkoneksi dengan warga lansia lainnya dalam jaringan.

"Saya bicara dengan banyak orang di silver club," kata Wakamiya yang masih lajang dan tak memiliki anak itu.
Aplikasi buatannya, Hinadan adalah game di iOS berdasarkan festival tradisional Jepang, Hinamatsuri atau Hari Boneka yang dirayakan awal Maret.

Selama Hinamatsuri, boneka hiasan yang melambangkan raja dan rombongannya didandani dalam pakaian tradisional dipamerkan dalam susunan tertentu.

Dalam aplikasi Wakamiya, pengguna harus menghiasi boneka dan menyusunnya dalam posisi yang benar untuk nantinya dipajang pada festival Hinamatsuri.

"Anda tak perlu jadi profesional kok, kalau Anda kreatif, Anda bisa membuat bahan ajar," katanya.
Kini, Wakamiya mengajar kelas komputer dan blog secara rutin dalam bahasa Jepang (dan Inggris dengan bantuan penerjemah Google).

"Saya punya banyak ide dan akan buat aplikasi baru, tapi kemampuan programming saya buruk. Saya butuh lebih banyak waktu untuk mengembangkannya." (liputan6)

Halaman :

Berita Lainnya

Index