Ibu dan Mahasiswi Ini Diperkosa Perampok

Ibu dan Mahasiswi Ini Diperkosa Perampok
Ilustrasi

Bunga (19) dan ibunya, Trinni Mamahit (54) diperkosa perampok. Bunga, sebut saja begitu, masih hidup, kendati mengalami banyak luka. Sedang ibunya yang mantan guru itu nyawanya tak tertolong.
 
Peristiwa sadis itu terjadi di Desa Tateli Satu, Jaga IV, Kecamatan Mandolang, Minahasa, Sulawesi Utara (Sulut), Jumat subuh, WITA.

Ketika ditemukan, gadis berkulit putih itu tubuhnya hanya terlilit handuk. Dia pingsan di teras rumah, dengan wajah dan punggung terluka.

Sedang ibunya ditemukan tewas di dalam kamar, dalam posisi telentang dengan badan setengah telanjang.

Menurut polisi, kronologis peristiwa itu, sekitar pukul 04.00 WITA, Bunga yang berstatus mahasiswi itu sedang tidur di dalam kamarnya. Dia merasa ada laki-laki di dalam kamarnya, sedang menggerayangi tubuhnya.

Sadar ada lelaki jahat, dia hendak teriak. Namun saat itu laki-laki yang belum diketahui identitasnya itu memukul kepalanya. Ketika Bunga melakukan perlawanan, laki-laki itu kembali memukuli wajah dan kepalanya, hingga Bunga tidak berdaya.

Laki-laki itu kemudian menelanjanginya. Ketika merasa akan diperkosa, Bunga kembali berontak. Saat itulah laki-laki itu kembali menganiayanya. Dia juga menusukkan pisau ke punggung Bunga hingga tak sadar diri. Saat pingsan itu Bunga diperkosa.

Diduga, sehabis memperkosa Bunga, tersangka pelaku ini pindah ke kamar Trinni. Di kamar itu Trinni dianiaya, diperkosa, kemudian dibunuh.
Pagi ketika Bunga sadar dari pingsannya, dia mengambil handuk untuk keluar rumah dan minta tolong. Mahasiswi semester IV itu bertemu Setyobudi (56), Operator PT Kinstone Sulutindo, yang sedang berada di Pos penjagaan perusahaan itu.Bunga bilang pada Setyobudi, dia diperkosa, dan ibunya dibunuh orang tidak dikenal.

"Saya ketemu Bunga, dia dalam kondisi penuh luka memar di bagian wajah dan hanya memakai handuk. Bunga bilang rumahnya dimasuki maling dan ibunya dibunuh,” katanya Jumat (10/3/2017).
 
Setyobudi kemudian melaporkan itu pada Babinsa Desa Tateli. Petugas itu bersama warga sekitar menuju ke lokasi kejadian. Mereka mendapati Bunga pingsan di teras rumahnya. Gadis ini kemudian dilarikan ke RSUP Kandou Manado untuk mendapat pertolongan.
 
Babinsa dan warga meneruskan langkah memeriksa rumah. Saat itulah Trinni ditemukan sudah dalam kondisi meninggal dunia. Posisi tubuhnya terlentang di atas tempat tidur. Diduga dia tewas dicekik, mulutnya disumpal jaket. Di bagian leher ibu dua anak itu ditemukan luka memar.
 
Ketika peristiwa ini dilaporkan polisi, Tim identifikasi Polresta Manado langsung tiba di lokasi. Jenazah Trinni dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Polda Sulut untuk diautopsi.

Menurut Kapolresta Manado, Kombes Pol Hisar Siallagan, pihaknya sudah berada di lokasi kejadian. Sudah melakukan olah TKP dan memanggil saksi-saksi untuk diperiksa.

"Kami menerima laporan, di Desa Tateli terjadi kasus dugaan 365, pencurian dan kekerasan, hingga kehilangan nyawa seorang ibu yang diduga diperkosa lalu dicekik. Anaknya dianiaya, diduga juga diperkosa. Untuk barang yang hilang untuk sementara baru handphone. Untuk pelaku, diduga lebih dari 1 orang, dan sementara dilacak oleh K9 Polda Sulut," kata Kapolresta.

Kini polisi sedang memburu tersangka pelaku perampokan, perkosaan dan pembunuhan sadis itu. (jss)

Halaman :

Berita Lainnya

Index