Turki Hentikan Operasi Militer di Suriah

Turki Hentikan Operasi Militer di Suriah

ANKARA - Pemerintah Turki telah menghentikan operasi militer di Suriah yang dimulai sejak Agustus 2016 lalu. Namun operasi lintas perbatasan di masa mendatang mungkin saja kembali dilakukan.

Dalam operasi yang diberi nama "Perisai Efrat" tersebut, Turki mengerahkan pasukan, tank-tank dan pesawat tempur untuk mendukung para pemberontak Free Syrian Army (FSA), mengusir para militan ISIS dari perbatasannya dan menghentikan gerak maju para milisi Kursi.

"Operasi Perisai Efrat telah berhasil dan selesai. Setiap operasi setelah operasi ini akan memiliki nama berbeda," ujar Perdana Menteri Turki Binali Yildirim dalam wawancara dengan media NTV seperti dilansir kantor berita Reuters, Kamis (30/3/2017).

Di bawah operasi tersebut, militer Turki telah membersihkan para militan ISIS dari kota perbatasan Jarablus di tepi Sungai Efrat, kemudian bergerak ke selatan menuju kota al-Bab, sebuah basis ISIS. Tanpa menjelaskan lebih detail, Yildirim hanya mengatakan bahwa kini "semuanya terkendali" di al-Bab.

Namun pasukan Turki saat ini masih ditempatkan di sepanjang perbatasan dengan Suriah. Tidak disebutkan berapa jumlah pasukan Turki yang dilibatkan dalam operasi di Suriah.

Salah satu tujuan operasi adalah mencegah para milisi Kurdi, YPG menyeberangi Efrat menuju ke barat dan menghubungkan tiga wilayah mayoritas Kurdi yang dikuasainya di Suriah utara. Pemerintah Turki selama ini menganggap YPG sebagai perluasan kelompok militan Kurdi, PKK, yang telah melancarkan pemberontakan di Turki sejak tahun 1984 dan dinyatakan sebagai kelompok teroris oleh Amerika Serikat dan Uni Eropa. (dtk)

Halaman :

Berita Lainnya

Index