Kisah Nahas Orang-Orang yang Tewas Dimangsa Hewan Buas

Kisah Nahas Orang-Orang yang Tewas Dimangsa Hewan Buas

Namanya binatang liar, mereka tidak dapat dikendalikan layaknya peliharaan. Mereka punya insting berburu dan bertahan hidup yang sangat kuat. Itulah kenapa banyak sekali film-film thriller yang menjadikan mereka tema utama dalam ceritanya.

Makhluk karnivora pemakan daging manusia, mendengarnya saja sudah merinding.

Sayangnya, makhluk-makhluk tersebut ternyata benar-benar ada di dunia. Mungkin karena habitatnya kita rebut, alhasil manusialah yang jadi salah satu menu mereka. Banyak kisah miris tentang potongan tubuh manusia yang ditemukan dalam perut para karnivora-karnivora. 

Ulasan berikut akan menunjukkan cerita-cerita para predator pemangsa manusia dan pastinya bisa bikin ketakutan setengah mati. 

1. Petani dilahap Phyton



Beberapa waktu yang lalu di Mamuju, seorang petani dikabarkan telah hilang beberapa hari. Setelah berpamitan untuk pergi ke kebun, dia sudah tidak kembali dan hilang tanpa kabar.

Akhirnya keluarga petani bersama warga mencari petani di sekitar kebun dan hutan. Warga curiga dengan seekor ular Phyton dengan perut mengembung sangat besar.

Awalnya mereka pikir ular tersebut memakan ternak desa, namun tidak ada warga yang kehilangan hewan ternaknya. Alhasil, mereka membunuh ular tersebut dan membelah perut ulat.

Ternyata benar dugaan warga bahwa mereka menemukan petani sudah tidak bernyawa dengan kondisi tubuh hampir tercerna.

2. Anak di perut buaya



Di Zimbabwe, tubuh seorang anak ditemukan dalam keadaan separuh tercerna di dalam perut seekor buaya. Awalnya, anak tersebut berpamitan untuk pergi ke sekolah.

Saat melewati sebuah sungai, di sanalah diperkirakan anak SD itu diserang oleh buaya. Akhirnya warga sekitar dan pihak berwajib sekitar, berusaha mencari bersama keberadaan anak tersebut.

Namun, saat melihat seekor buaya yang selalu mondar-mandir di sekitar tempat hilangnya anak tadi, warga segera menembak buaya tersebut. Dan ternyata benar dugaan mereka, tubuh anak tersebut ditemukan dengan keadaan sudah tidak dikenali karena sudah dicerna.
 

Potongan tubuh di perut hiu



Ikan pemakan daging ini memang memiliki sejarah mengerikan sebagai predator puncak di lautan. Dan salah satu korbannya juga adalah para manusia. Setidaknya ada puluhan lebih kasus di mana seseorang jadi korban keganasan sang pemburu ganas ini.

Seperti yang dialami oleh seorang pria beberapa waktu lalu. Ya, sosok ini ditemukan berada dalam perut hiu dan tubuhnya hampir rusak lantaran cairan asam dari lambung sang hewan ganas. Tidak diketahui bagaimana kejadiannya, tapi kisah pria ini bikin gempar orang sekitarnya.

 

Kesagake, Beruang pembunuh



Di Jepang, ada seekor beruang yang diberi julukan Kesagake lantaran di dalam perutnya ditemukan potongan tubuh manusia.

Diketahui jika sebelumnya beruang tersebut menyerang sebuah rumah dan membunuh penghuninya. Teror semacam itu terus berlanjut hingga beberapa minggu.

Akhirnya warga dibantu pihak berwajib, memburu beruang pemakan daging manusia itu. Ketika perut sang Kesagake dibelah, memang benar-benar ada potongan tubuh manusia di sana. Beberapa masih belum tercerna sempurna.



Singa, si hantu kegelapan



Dalam proyek pembangunan jembatan di Kenya tahun 1898, para singa menjadi momok bagi para pekerjanya. Bagaimana tidak, ketika itu orang-orang di sana dibikin takut gara-gara sekelompok singa melakukan penyerangan.

Nahasnya, beberapa orang sukses dimangsa. Mendapati kejadian mengejutkan ini, akhirnya para penduduk dan pekerja sepakat membasmi singa-singa tersebut. Puluhan singa pun diburu sampai mati dan beberapa melarikan diri.

Penduduk juga terkejut dengan apa yang mereka temukan di gua para singa itu. Banyak potongan tubuh dan tulang serta beberapa pakaian manusia dalam kondisi menyeramkan.

Pada dasarnya manusia juga ikut salah dalam masalah ini. Perusakan pada habitat mereka, seperti penebangan hutan membuat makanan para predator in berkurang. Selain itu, karena kurangnya tempat membuat mereka harus tinggal sangat berdekatan dengan manusia. Akibatnya, jadilah mereka seperti itu. Sebaiknya kita lebih menghargai alam dan tidak terlalu banyak berbuat kerusakan. Ini demi keselamatan kita juga.  (r24) 

Halaman :

Berita Lainnya

Index