Impor Daging dari India Berlanjut

Impor Daging dari India Berlanjut
Ilustrasi

Pemerintah tetap membuka impor daging kerbau dari India. Keran impor akan terus dibuka hingga mencapai 100 ribu ton.

Demikian dikatakan Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita usai rapat koordinasi di kantor Kementerian Koordinator Perekonomian, Jakarta, Selasa (25/4).

Enggar menyampaikan daging kerbau dari India sama kualitasnya dengan daging beku sapi. Malah, harga daging kerbau bisa dibeli lebih murah oleh masyarakat, yakni maksimal Rp80 ribu per kilogram (kg).

"Sekarang ini sudah ada tersedia dan itu akan jalan terus. Daging dari India akan jalan terus sampai 100 ribu ton," ucap Enggar.

Dia terus mengingatkan masyarakat untuk mulai membiasakan diri mengonsumsi daging beku. Daging itu, menurutnya, justru lebih higienis ketimbang daging potong segar.

"Kalau ke restoran, mana ada mereka siapkan steak dengan daging segar. Itu dilarang karena tidak higienis. Sementara kalau dibekukan, kumannya mati. Jadi daging beku sebetulnya makanan sehat," tukas Enggar.

Di kesempatan yang sama, Direktur Utama Perum Bulog Djarot Kusumayakti mengatakan pihaknya sudah mengantongi penambahan izin impor daging kerbau India hingga 100 ribu ton. Sebelumnya, BUMN pangan tersebut hanya diberi jatah impor 70 ribu ton hingga Maret 2017. Artinya, Bulog akan diizinkan menambah impor daging kerbau hingga 30 ribu ton.

Adapun posisi stok daging kerbau Bulog saat ini mencapai 39 ribu ton. Meski dinilai mencukupi, Djarot mengatakan akan menambah impor dalam waktu dekat untuk persiapan puasa dan Lebaran.

"Mungkin 10 ribu-20 ribu ton lagi. Kan sekarang stok 39 ribu ton. Banyak itu," imbuhnya. (mic)

Halaman :

Berita Lainnya

Index