Apakah Tidur Langsung Setelah Berhubungan Suami Istri Diperbolehkan Dalam Islam

Rabu, 13 Juli 2022 | 02:18:01 WIB
Ustaz Khalid Basalamah

HARIANRIAU.CO - Ustaz Khalid Basalamah menjelaskan apakah tidur langsung setelah berhubungan suami istri diperbolehkan dalam pandangan Islam.

Pada umumnya, baik suami maupun istri langsung tidur setelah berhubungan.

Terlebih bagi mereka yang melakukannya di tengah malam.

Namun, hal tersebut diperbolehkan atau ada amalan baik setelah itu?

Ustaz Khalid Basalamah menjelaskan apakah boleh tidur setelah berhubungan suami istri.

 

Hal itu ia jelaskan dalam kanal YouTube Kajian Sunnah yang dikutip oleh Bangkapos.com pada Selasa, (17/5/2022).

Menurut Ustaz Khalid Basalamah berdasarkan ilmu fikih, boleh saja tidur setelah berhubungan suami istri.

Hal yang tidak boleh dilakukan oleh orang yang sedang junub adalah membaca Alquran atau sholat.

"Yang benar itu kalau orang lagi junub enggak boleh baca Alquran, tidak boleh sholat," kata Ustadz Khalid Basalamah.

Dia menyampaikan, saat bulan Ramadhan, bagi suami istri yang berhubungan biologis, lalu baru mandi usai azan subuh maka sah puasanya.

Beda hal jika mereka berhubungan setelah azan subuh maka batal puasanya.

"Puasa pun boleh. Misalnya di bulan Ramadhan berhubungan biologis menjelang subuh, dan pas azan subuh dia belum mandi, dia bangun baru mau mandi, maka sah puasanya.

 

Tidak ada hubungannya, kecuali dia berhubungan biologis setelah azan selesai, sudah mulai puasa, maka batal puasanya," paparnya.

Ustaz Khalid Basalamah juga menjelaskan sejumlah hadis yang menjelaskan tentang mandi besar usai berhubungan intim suami istri.

Pertama, hadis dari Ibnu Umar.

Ia berkata bahwa ‘Umar bin Khattab pernah bertanya kepada Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam,

"Apakah salah seorang di antara kami boleh tidur sedangkan ia dalam keadaan junub?" Beliau menjawab, "Iya, jika salah seorang di antara kalian junub, hendaklah ia berwudhu lalu tidur." (HR Bukhari Nomor 287 dan Muslim Nomor 306)

Kedua, hadis dari ‘Aisyah radhiyallahu anha, ia berkata, "Nabi Shallallahu alaihi wassallam biasa jika dalam keadaan junub dan hendak tidur, beliau mencuci kemaluannya lalu berwudhu sebagaimana wudhu untuk sholat." (HR Bukhari Nomor 288)

 

Ketiga, hadis dari ‘Aisyah pernah ditanya oleh ‘Abdullah bin Abu Qais mengenai keadaan Nabi Shallallahu alaihi wassallam,

"Bagaimana Nabi Shallallahu alaihi wassallam jika dalam keadaan junub? Apakah beliau mandi sebelum tidur ataukah tidur sebelum mandi?" ‘Aisyah menjawab, "Semua itu pernah dilakukan oleh beliau. Kadang beliau mandi, lalu tidur.

Kadang pula beliau wudhu, barulah tidur." ‘Abdullah bin Abu Qais berkata, "Segala puji bagi Allah yang telah menjadikan segala urusan begitu lapang." (HR Muslim Nomor 307)

Berdasarkan ketiga hadis tersebut, artinya boleh tidur walaupun belum mandi.

"Hadis ini sahih diriwayatkan Imam Muslim. Jika ia tak bisa mandi, apakah harus berwudhu? Di situ ada pertanyaan," kata Ustadz Khalid Basalamah.

"Iya dianjurkan kepada laki-laki dan perempuan tidur dalam keadaan junub kecuali berwudhu terlebih dahulu.

Artinya, hanya anjuran. Jadi kalau tiba- tiba langsung tidur boleh. Tapi yang lebih baik pahalanya sebelum tidur iya bersihkan kemaluan dulu, baru wudhu, baru tidur.

 

"Ini anjuran atau sunah berdasarkan sabda Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wassallam," jelasnya.

Lihat artikel asli

Tags

Terkini