HARIANRIAU.CO - Bercermin merupakan tindakan mubah menurut syara’.
Agama tidak menuntut atau melarang orang mematut-matut diri di muka cermin.
Tetapi doa berikut ini dianjurkan dibaca oleh mereka yang sedang bercermin.
Allâhumma kamâ hassanta khalqî fahassin khuluqî.
Artinya:
“Hai Tuhanku, sebagaimana telah Kaubaguskan kejadianku, maka baguskanlah perangaiku,” (Lihat Sayid Utsman bin Yahya, Maslakul Akhyar, Cetakan Al-‘Aidrus, Jakarta).
Doa ini diharapkan dapat mengantarkan orang menuju kesempurnaan perilaku, bukan sekadar tampilan fisik.