Jika Suka, Lamarlah Ia Walaupun Kau Seorang Wanita

Jika Suka, Lamarlah Ia Walaupun Kau Seorang Wanita

Suatu ketika, Sayyidah Khadijah mencari seorang manajer yang mampu memasarkan barang dagangannya. Saat itu ia mendengar tentang kepribadian Muhammad  yang memiliki sifat jujur, amanah, dan berakhlak mulia. Khadijah as pun menanyakan kesediaan Muhammad  untuk menjual barang dagangannya dengan didampingi oleh pembantunya yang bernama Maisarah.

Saat kembali berdagang, Khadijah mendengarkan penjelasan Muhammad dengan perasaan senang dan gembira. Dia begitu kagum dengan sopannya tutur kata, sikap amanah, kejujuran, dan kecerdasan Muhammad. Setelah Muhammad meninggalkan Khadijah, Maisarah datang dan menceritakan kepada Khadijah perihal Muhammad selama perjalanan dagangnya. Dia menjelaskan tanda-tanda kenabian yang dikatakan oleh Nasthura.

Mendengar itu, Khadijah pun bergegas mempertanyakannya kepada sepupunya, Waraqah bin Naufal. Waraqah bin Naufal berkata,"Wahai Khadijah, jika apa yang engkau katakan ini benar seorang Nabi bagi ummat ini. Aku mengetahui bahwa dia diutus bagi umat ini sebagai Nabi yang ditunggu-tunggu kedatangannya. Inilah zaman di mana dia diutus.

Khadijah menyimak penjelasan sepupunya itu dengan serius. Dia lalu berpikir untuk mengambil sikap terbaik terhadap Muhammad. Khadijah sadar bahwa tidak ada pemuda lain di suku Quraisy yang sepertinya, sehingga membuat pikirannya terpusat hanya kepada Muhammad.

Tidak menunggu lama, Khadijah memberanikan diri meminta Muhammad untuk menikahi dirinya. Muhammad lalu merundingkan hal ini kepada paman-pamannya. Kedua paman Muhammad, Hamzah bin Abdul Muthalib dan Abu Thalib pun melamar Khadijah untuk Muhammad melalui ayahnya, Khuwailid binAsad.

Setelah akad nikah selesai, Khadijah menyembelih hewan dan membagikannya kepada para fakir miskin. Rumah Khadijah terbuka bagi para keluarga dan kerabat yang ingin datang mengucapkan selamat atas pernikahannya itu. Di antara tamu yang datang terdapat Halimah Sa’diyyah yang ingin menyaksikan pernikahan seseorang (Muhammad) yang pernah disusuinya. Halimah pulang membawa 40 ekor kambing sebagai hadiah dari Khadijah, karena telah menyusui suaminya pada waktu kecil.

Khadijah sangat gembira atas pernikahannya itu. Dia gembira dapat menikah dengan orang yang sangat dicintainya. Selama hidup bersama Muhammad. Khadijah terus mendampingi perjuangannya sebagaimana yang tertulis dalam sejarah. Berbagai sikap kepahlawanannya menjadi saksi hingga dia berhak memperoleh kemuliaan dari Allah, berupa kebahagiaan di surga. Janji surga dari Allah ini disampaikan oleh Nabi Muhammad sebelum dia meninggal dunia. (haci)

Halaman :

Berita Lainnya

Index