JIka Tidak Bisa Dibina

Wardan Sarankan Pencandu Lem Kambing Dikirim ke Pesantren

Wardan Sarankan Pencandu Lem Kambing Dikirim ke Pesantren

INDRAGIRI HILIR - Program Pembinaan Anak-anak dan Remaja penyalahgunaan Lem Kambing dan Zat Adiktif yang dipusatkan di Komando Distrik Militer (Kodim) 0314/Indragiri Hilir. Bagi mereka yang masih dalam ketergantungan akan dilakukan pembinaan di pondok pesantren.

"Kalau memang tidak bisa lagi dibina dari kegiatan-kegiatan seperti ini maka akan kita lanjutkan dengan mengirim mereka ke pondok-pondok pesantren yang memang ada program Pembinaan nya," kata Bupati Indragiri Hilir, HM Wardan saat dijumpai Riau24, usai memantau pelaksanaan pembinaan bersama unsur Forkompinda Indragiri Hilir, Senin (22/5/2017).

BACA: Satpol PP Inhil Bentuk Kelas Pembinaan Anak 'Ngelem

Zulaikhah Apresiasi Kelas Pembinaan Anak 'Ngelem'

Dijelaskan Wardan, mereka dalam pembinaan selam 10 hari kedepan tersebut, nantinya akan dilakukan pemeriksaan intensif untuk mengetahui sejauh mana ketergantungan mereka dengan zat-zat berbahaya itu.

Namun ia berharap, dengan program pembinaan dengan melibatkan berbagai pihak terkait, seperti Dinas Sosial, Dinas Kesehatan, Satpol PP, TNI, Polri serta Kementrian Agama tersebut dapat membina mereka agar lepas dari ketergantungan Lem dan zat Adiktif.

"Yang jelas kita berharap mereka yang sudah kita bina ini, tidak melakukan itu lagi," harapnya.

BACA JUGA: DPC Granat Apresiasi Kelas Pembinaan Anak Ngelem

Pembinaan Anak dan Remaja Pecandu Lem Kambing di Inhi

Sementara bagi pedagang lem kambing diungkapkan Wardan akan diberikan sosialisasi tentang penyalahgunaan lem. Tidak hanya sebatas itu ia juga berencana akan menetapkan regulasi dan aturan penjualanya sesuai dengan mempedomani aturan yang ada.

"Termasuk pedangang untuk tahap awal akan kita lakukan sosialisasi, akan kita buatkan regulasi dan aturannya sesuai mempedomani aturan yang ada," pungkasnya.

Halaman :

Berita Lainnya

Index