Beri Nilai Tambah Hasil Kerajinan Lokal

BLKI Terkendala Minimnya Instruktur dan Teknologi Modern

BLKI Terkendala Minimnya Instruktur dan Teknologi Modern
Kepala Bidang Industri SPKU, Ahmad Hidayat SSos MH

HARIANRIAU.CO INDRAGIRI HILIR - Dalam hal pembinaan pengrajin lokal, Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil) melalui Balai Latihan Kerja Industri (BLKI) menghadapi kendala minimnya instruktur dan teknologi mutakhir yang dipergunakan untuk menekan biaya produksi hasil kerajinan. Sehingga dapat memberikan nilai tambah dan bersaing di tingkat nasional bahkan internasional.

Sejauh ini, Disperindag Inhil telah melakukan koordinasi dengan Disperindag maupun Dekranasda Provinsi Riau sebagai upaya dalam menghadapi kendala tersebut.

"Kami sekarang kekurangan instruktur. Artinya, apa yang kami kerjakan tersebut, masih dalam tahap lokal, jika dipandang dari segi kualitas. Sehingga, membuat hasil kerajinan lokal kita tidak bisa bersaing dengan daerah-daerah lain maupun berkiprah dalam even-even, mulai dari tingkat Provinsi atau Nasional," ungkap Kepala Bidang (Kabid) Industri Sandang Pangan dan Kerajinan Umum (SPKU) Disperindag Inhil, Ahmad Hidayat SSos MH kepada harianriau.co, Tembilahan, Jum'at (8/4/2016).

Tercatat, hasil kerajinan anyaman pandan asal Inhil pernah meraih penghargaan nasional yang diterima oleh ketua Dekranasda pada tahun 2006. Di tahun ini, Dekranasda juga akan berpartisipasi dalam even nasional yang sama dan akan diumumkan pada saat Hari Ulang Tahun (Hut) Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas) di Jakarta. Dimana, Inhil mengikut sertakan hasil kerajinan anyaman pandan berupa tempat kain kotor beserta tutup.

"Minimnya instruktur dan teknologi mutakhir ini, berdampak kepada rendahnya penguasaan teknik dan penggunaan mesin-mesin yang modern. Artinya, jika mesin-mesin yang digunakan bagus, ya hasilnya juga bagus. Berbeda halnya, jika proses produksinya banyak dilakukan secara manual, hasilnya dapat dikatakan kurang maksimal," imbuhnya.

Hidayat mengatakan bahwa koordinasi yang dilakukan pihaknya kepada pihak provinsi, baik Disperindag maupun Dekranasda Provinsi Riau adalah terkait keterlibatan para pengrajin lokal Inhil dalam penyelenggaraan program pendidikan dan pelatihan.

"Kalau memang nantinya, mereka (Disperindag dan Dekranasda Prov. Riau, red) punya program pendidikan maupun pelatihan guna meningkatkan kualitas pengrajin dan kreasi serta inovasi yang akan berimplikasi terhadap peningkatan nilai tambah produk kerajinan. Mereka berjanji dan siap untuk melibatkan kita (pengrajin lokal Inhil, red)," ucapnya.

Selain dalam hal pendidikan dan pelatihan untuk para pengrajin, Disperindag melalui BLKI juga melaksanakan pendidikan dan pelatihan untuk membuat speedboat berbahan fiber, menjahit dan lain sebagainya. (Pratama)

Halaman :

Berita Lainnya

Index