Selain Ramah Lingkungan, Pabrik Mitsubishi 40% Gunakan Robot

Selain Ramah Lingkungan, Pabrik Mitsubishi 40% Gunakan Robot
alah satu proses perakitan Xpander di Pabrik Mitsubishi Motors Krama Yudha Indonesia di Cikarang, Bekasi, Jabar. Foto/MMKI

HARIANRIAU.CO - PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI) sukses besar dalam menjual MPV modernnya, Xpander. Bahkan tahun ini juga Mitsubishi berencana melakukan ekspor Xpander ke negara-negara ASEAN. Untuk mewujudkan mimpinya itu, tentu dibutuhkan pabrik perakitan yang modern. Mitsubishi sendiri telah mendirikan pabrik barunya yang modern sejak 2014 lalu.

Bukan hanya modern, pabrik perakitan Mitsubishi Motors yang diresmikan Presiden Joko Widodo pada April 2017 lalu tersebut juga sangat ramah lingkungan. "Di pabrik ini kami telah memproduksi Mitsubishi Xpander dan Pajero Sport. Dalam waktu dekat juga akan memproduksi Colt L300," kata Takao Kato, President Director PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Indonesia atau MMKI, akhir pekan kemarin.

Terletak di kawasan industri GIIC Deltamas, Bekasi, Jawa Barat, pabrik berkapasitas 160.000 unit per tahun itu menerapkan standar Mitsubishi Jepang. Sehingga tiap prosesnya menggunakan peralatan-peralatan modern berteknologi tinggi, serta penuh ketelitian dan akurasi.

"Penggunaan kerja robot mencapai 40%. Kalau di Jepang sudah mencapai 95%," ujarnya.

Pabrik di bawah kendali PT MMKI itu berdiri di lahan seluas 51 hektare. Dengan total investasi sebesar Rp7,5 triliun, saat ini MMKI telah menyerap lebih sekitar 3.000 karyawan.

Pabrik MMKI mengusung tema New Plant Concept dengan dua poin utama. Pertama, High Quality & Reliable Products (produk berkualitas tinggi yang dapat diandalkan). Pada aspek ini MMKI berkomitmen untuk menghasilkan produk kendaraan Mitsubishi berkualitas tinggi dan dapat diandalkan. Karena itu, perakitan didukung peralatan modern dan teknologi tinggi pada tiap prosesnya.

Poin kedua, Enviroment Friendly Plant. "MMKI merupakan pabrik yang ramah lingkungan, hal ini dibuktikan dengan melakukan upaya penghematan air tanah dengan melakukan daur ulang untuk air limbah. Kami juga menggunakan air hujan dalam proses produksinya dengan proporsi daur ulang hingga 70%," ucap Takao Kato.

Hal lain yang dilakukan untuk mencapai tujuan pabrik ramah lingkungan ialah mereduksi emisi karbon dioksida melalui penghematan energi pada proses pengecatan. Yakni dengan mengurangi proses oven dan Innovate Heat Pump Hot Water System, tapi tentu saja tanpa mengurangi kualitas.

"Selain itu, dalam taraf operasional dan konsep bangunan MMKI menganut Omotenashi ruang dengan kebijakan ramah lingkungan dengan memaksimalkan penggunaan lampu LED dan cahaya matahari. Hal tersebut dapat mengurangi emisi hingga 11%," pungkasnya.

sumber: sindonews

Halaman :

Berita Lainnya

Index