Tentara Israel Tembak Mati Petani Palestina saat Garap Lahannya

Tentara Israel Tembak Mati Petani Palestina saat Garap Lahannya
Tentara Israel menembak mati seorang petani Palestina saat menggarap lahannya sendiri di Jalur Gaza. Foto/File Photo REUTERS/Mohamad Torokman

HARIANRIAU.CO - Pasukan Israel menembak mati seorang petani Palestina saat sedang bekerja di negerinya di Jalur Gaza. Petani berusia 59 tahun ditembak dari belakang ketika menggarap lahannya sendiri di dekat pagar perbatasan.

Menurut pihak Pasukan Pertahanan Israel (IDF), korban mendekati sebuah zona terlarang dan sempat melarikan diri setelah terkena tembakan.

Insiden tersebut terjadi pada Sabtu di dekat perbatasan antara Jalur Gaza dan Israel. Korban terluka parah dan meninggal beberapa jam setelah penembakan tersebut.

Namun, IDF memutar cerita dengan menyatakan bahwa pasukan Israel mengidentifikasi korban sebagai ”tersangka” yang mendekati area terlarang di dekat perbatasan di Jalur Gaza selatan.

Menurut IDF, ketika tembakan peringatan ke udara diletuskan, pria itu mengabaikannya. “Pasukan Israel lantas melepaskan tembakan ke arahnya,” kata pihak IDF melalui seorang juru bicara seperti dikutip Reuters, Minggu (4/3/2018).

“’Tersangka’ melarikan diri dari daerah tersebut setelah itu,” lanjut IDF.

Insiden tersebut terjadi hanya seminggu setelah pasukan IDF menyerang sebuah kapal nelayan Palestina yang dituding melanggar batas-batas zona penangkapan ikan yang ditetapkan. Serangan itu menewaskan seorang nelayan Palestina dan dua lainnya ditahan untuk diinterogasi.

Israel dalam beberapa pekan ini memperketat pengamanan di perbatasan dengan tindakan keras setelah bulan lalu empat tentara IDF terluka dalam sebuah ledakan di perbatasan. Para tentara itu terkena ledakan sebuah IED (bom rakitan) yang ditempatkan di pagar perbatasan dan disamarkan sebagai bendera.

Ketegangan antara Israel dan Palestina telah melonjak sejak Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengumumkan keputusannya untuk mengakui Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel dan memerintahkan pemindahan kedutaan AS dari Tel Aviv ke Yerusalem.

Langkah tersebut secara efektif melanggar resolusi PBB mengenai status Yerusalem dan memicu kemarahan masyarakat internasional, terutama dari negara-negara Muslim dan Arab.

Sumber: sindonews

Halaman :

Berita Lainnya

Index