Ini Pengakuan Jahrani yang Perutnya Bersarang Benda Aneh

Ini Pengakuan Jahrani yang Perutnya Bersarang Benda Aneh
Jahrani memakan apa saja yang dia inginkan. Termasuk pisau dan lainnya.

HARIANRIAU.CO - Puluhan benda aneh yang bersarang di perut Jahrani sejak 2015 berhasil dikeluarkan tim dokter RSUD Abdul Wahab Sjahranie (AWS) Samarinda, Januari 2018. Tindakan medis tersebut adalah operasi ketiga.

Pemuda kelahiran 10 Oktober 1992 itu melewati hari demi hari yang aneh dan menyakitkan. Keinginannya untuk sembuh begitu kuat. Termasuk memilih terpenjara di kamarnya sendiri.

Berikut penuturan Jahrani saat ditemui di kediamannya di Desa Loa Duri Ilir, RT 20, Nomor 18, Kecamatan Loa Janan, Kukar, Selasa (27/2) lalu.

Bagaimana kondisi Anda saat ini?

Setelah operasi terakhir, perut saya sudah bersih. Luka bekas operasi belum kering. Saya belum bisa ke mana-mana.

Bagaimana awalnya sehingga logam dan plastik bisa masuk ke dalam perut Anda?

Pada 2015 lalu, pikiran terasa berat. Saya enggak bisa menahan, kepingin banget (menelan benda aneh). Kalau sudah sadar, saya enggak mau. Seperti ada yang mengajak saya. Saya ingin masukkan saja terus. Masukkan, masukkan, masukkan. Tiba-tiba penuh. Saya enggak bisa mengendalikan. Kalau sudah penuh, baru terasa sakitnya. Saya baru sadar.

Bagaimana pertama kali orangtua mengetahui di perut Anda terdapat benda Aneh?

Orang rumah tanya, kok ada yang hilang. Terus saya bilang, kayaknya saya telan tadi. Tapi saya tidak tahu apa yang saya telan.

Apa mereka percaya?

Enggak. Pas dirontgen baru percaya.

Bagaimana perasaan Anda ketika melihat hasil rontgen?

Sudah penuh perutnya dengan sendok itu. Saya enggak tahu apa yang saya makan. Pas di rontgen pertama kali, kan enggak kelihatan besinya itu.

Jadi, Anda tidak sadar ketika logam dan plastik masuk ke dalam perut?

Saya enggak sadar ketika benda itu masuk. Jadi tidak terasa sakitnya. Saya tidak merasakan apa-apa. Ketika sadar, baru terasa sakitnya. Ada luka.

Apa yang Anda rasakan ketika menelan benda-benda aneh itu?

Biasa saja.

Benda aneh itu dapat di mana?

Saya dapat saja. Apa yang saya lihat itu yang dimakan.

Apakah Anda ingat kapan menelan benda aneh itu?

Dulu, pernah tengah malam orang rumah tidur, saya ambil apa-apa. Seperti pisau, kaca-kaca. Pengin masukkan ke dalam perut. Pas masukkan, ada muntah darah, menetes. Tapi tidak terasa sakit, kalau sudah di dalam (perut) baru terasa sakitnya.

Jadi, ketika Anda menelan tidak ada yang melihat?

Pas makan, enggak ada yang melihat. Tapi di pikiran, ada yang mengendalikan. Di pikiran itu, kayak enak gitu.

Kapan terakhir menelan benda aneh itu?

2016 terakhir. Saya sudah bisa mengendalikan. Pada 2017 sudah enggak lagi.

Tetapi tetap makan nasi ‘kan?

Kalau dulu, saya malah enggak kepingin makan nasi. Makannya benda itu.

Ketika buang air kecil, apa yang Anda rasakan?

Kalau buang air kecil, warnanya hitam. Mungkin karena logamnya berkarat.

Ketika sadar, apa yang Anda rasakan?

Kalau dalam keadaan sadar sakit, nyucuk-nyucuk gitu di perut. Sakit, tenggorokan juga sakit. Kerongkongan sakit, yang masuk kan tajam-tajam.

Apakah sekarang lagi pengin menelan benda-benda aneh?

Sekarang enggak lagi. Lagi diobati ini. Saya sudah bisa mengontrol. Makanya saya minta kamar saya di pagar seperti ini. Kalau dulu, diikat saja bisa putus talinya. Karena saya tidak bisa mengontrol. Kalau saya kepengin, itu tali bisa putus. Sekarang saya bisa mengendalikan.

Di kamar Anda sekarang ada plastik. Kenapa tidak dipinggirkan?

Itu enggak apa-apa. Saya enggak kepingin makan itu.

Jahrani dipasung oleh keluarganya.

Jadi Anda merasa lebih nyaman ketika dikurung seperti ini?

Saya enggak apa-apa dikurung seperti ini. Yang penting aman.

Sebelum 2015, Apakah Anda pernah ikut kegiatan-kegiatan tertentu?

Saya tidak ikut-ikutan seperti itu, normal saja. Cuma saya sering tidur senja, mandi senja.

Apa kegiatan terakhir Anda sebelum sakit pada 2015?

Bekerja di tanah hulu. Ikut orang, pakai mobil pikap. Jualan ayam di pasar malam. Kadang-kadang tidur di hutan.

Dengan siapa?

Saya tidak ingat orangnya.

Di daerah mana?

Saya juga tidak ingat. Di Kutim kayaknya.

Apa yang ingin Anda lakukan ketika sudah sehat?

Kalau sembuh, mau ikut ujian ambil Paket C, biar bisa bekerja.

Halaman :

Berita Lainnya

Index