Ilmuwan Temukan Alasan Manusia Es Bisa Hidup di Suhu Beku

Ilmuwan Temukan Alasan Manusia Es Bisa Hidup di Suhu Beku

HARIANRIAU.CO -  Pria bernama Wim Hof atau dikenal 'manusia es' telah membingungkan dunia sains, selama beberapa dekade terakhir. Dia memiliki kemampuannya yang aneh, di mana bisa menahan suhu dingin yang membekukan tubuhnya.

Tapi sekarang para ilmuwan percaya, bahwa mereka telah menemukan jawaban mengapa ia bisa bertahan hidup meskipun dalam keadaan hipotermia. Di mana jika menimpa manusia normal, dapat membunuh dalam hitungan menit.

Ia terbukti masih bisa bertahan di beberapa keadaan ekstrem, di mana suhu bisa berada di bawah titik beku. Lantas apa kesimpulan yang didapatkan oleh para ilmuwan ini? Dan apakah kita bisa mempelajarinya?

Ilmuwan mengklaim, metode Wim Hof-nya, cukup berkonsentrasi keras untuk tetap hangat, bisa bekerja sebagai obat penghilang rasa sakit dan penguat mood.

Pria berusia 57 tahun itu, bisa menurunkan suhu tubuh sesuai dengan keadaan sekitarnya. Dan pada saat dilakukan pemindaian otak, daerah otaknya yang mengendalikan rasa sakit secara signifikan lebih aktif daripada lainnya saat ia beraksi di suhu dingin.

Peneliti Wayne State University, yang dipimpin oleh Profesor Otto Muzik, menunjuk metode Hof sebagai alasan mengapa dia dapat menahan dinginnya suhu di sekitarnya.

"Pengaturan suhu kulit yang disengaja ... adalah kejadian yang tidak biasa dan mungkin menjelaskan perlawanannya terhadap cuaca dingin," kata Profesor Muzik.

Hof dari Sittard, menempatkan kemampuannya ke teknik pernapasan dan meditasi yang dikembangkan sendiri, yang disebut Metode Wim Hof.

Tapi sebelumnya, bakat anehnya membingungkan para ilmuwan. Karena mereka menggaruk-garuk kepala, sambil berusaha memahami bagaimana keadaannya secara fisik bisa bertahan.

Hof sendiri telah memegang 21 Guinness World Records.

Ilmuwan menduga jika metode Wim Hof ini bisa melepaskan endorfin di otak, yang mengendalikan rasa sakit. Dan bisa menghasilkan perasaan euforia yang mirip dengan obat opiod, seperti morfin.

Halaman :

Berita Lainnya

Index