Kisah Seorang Non-Muslim Terdampar Di Pulau Jin

Kisah Seorang Non-Muslim Terdampar Di Pulau Jin
Ilustrasi Pulau Jin

HARIANRIAU.CO - Al Asqof merasakan keberuntungan yang berlipat dari musibah perahu tenggelam yang ditumpanginya. Pertama, ia selamat karena menaiki papan pecahan kapal hingga terdampar di pulau. Kedua, di pulau itulah ia mendapatkan hidayah untuk memeluk Islam.

Dikisahkan dari kitab Irsyadul Ibad, karya Syekh Zainuddin Al Malibary, dulu Muhammad bin Idris As-Syafi'i pernah bertemu dengan seorang pemuda Makkah yang terkenal dengan panggilan Al Asqof. Saat itu Al Asqof tengah melakukan tawaf. Sebenarnya Al Asqof dulunya merupakan pemeluk Non-Muslim, namun kemudian menjadi mualaf.

Imam As-Syafi'i melihat kagum karena pemuda itu dulunya seorang Non-Muslim, tetapi kini sudah masuk Islam. Ia pun bertanya, "Apa yang menyebabkanmu membenci agama nenek moyangmu?"

Al Asqof pun akhirnya bersedia menceritakan perjalanan dirinya hingga pindah agama. Suatu hari ia sedang berlayar di lautan. Ketika di tengah lautan, tiba-tiba perahunya pecah sehingga ia tercebut ke lautan.

Dalam kondisi yang serba panik, Al Asqof tiba-tiba diselematkan oleh sebuah papan sehingga ia tetap mengapung di atas air.

KAPAL TENGGELAM

Kemudian Al Asqof menceritakan lagi. Besarnya ombak di lautan telah membawanya terdampar di sebuah pulau. Pulau itu tampak tak berpenghuni. di pulau itu juga terdapat pepohonan dengan buah yang manis, bahkan rasa manisnya mengalahkan madu dan kelembutannya mengalahkan keju. Di pulau tersebut juga terdapat sungai yang mengalirkan air tawar.

Ketika malam tiba, ia merasa ketakutan. Karena khawatir dengan keselamatannya dari hewan-hewan buas, maka ia pun memutuskan naik ke atas sebuah pohon dan tidur di salah satu rantingnya.

Ketika tengah malam, tiba-tiba ada seekor makhluk yang datang dari arah lautan. Makhluk itu sambil mengucap tasbih kepada Allah.

"Apa yang diucapkan makhluk itu?" tanya Imam As-Syafi'i

"Hewan itu mengucapkan 'Laa ilaaha illallah al ghaffaar, Muhammadur rasuulullah an nabiyyul mukhtaar' (Tiada Tuhan yang berhak disembah selain Allah Yang Maha Pengambun, Muhammad adalah utusan Allah seorang nabi yang terpilih)'," Terang Al Asqof

Ketika makhluk tersebut telah sampai di daratan, Al Asqof melihat kepala mahkluk itu menyerupai kepala burung unta, namun berwajah manusia. Kaki mahkluk itu seperti kaki unta, namun ekornya mirip ekor ikan.

Al Asqof takut dan memilih lari sekuat tenaga. Namun langkah kakinya terhenti setelah keberadaannya diketahui oleh mahkluk itu.

"Apa agamamu?" tanya makhluk itu.

"Non-Muslim," jawab Al Asqof singkat.

"Celakalah engkau wahai orang yang rugi, kembalilah ke agama yang dicondongi (agama Islam) karena sesungguhnya engkau sekarang sedang berada di tempatnya kaum jin mukmin dan mereka tidak akan menyelamatkan kecuali orang muslim," tegas makhluk tersebut.

"Bagaimana caranya untuk masuk Islam?" tanya Al Asqof.

"Engkau bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah dan sesungguhnya Muhammad adalah utusan Allah," jawabnya.

Al Asqof pun membaca kalimat itu hingga akhirnya ia menyatakan masuk Islam.

Tak lama kemudian, lalu datanglah kapal beserta para penumpangnya. Di dalam kapal itu terdapat 12 penumpang yang semuanya beragama Non-Muslim. Kepada mereka, Al Asqof menceritakan apa yang baru saja terjadi pada dirinya.

Mereka semua takjub mendengar cerita itu hingga semuanya menyatakan diri masuk Agama Islam.

sumber: hanyatauaja

Halaman :

Berita Lainnya

Index