Cerita SIM 'Ajaib' di Kalangan Sopir Truk

Cerita SIM 'Ajaib' di Kalangan Sopir Truk

HARIANRIAU.CO - Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia menyoroti soal banyaknya kecelakaan truk yang diakibatkan kelalaian sopir. Kecelakaan truk umumnya disebabkan kurangnya pengetahuan supir soal defensive driving, dan aturan penerbitan Surat Izin Mengemudi (SIM B2).

Wakil Ketua Aptrindo Bidang Distribusi dan Logistik Kyatmaja Lookman mengatakan, untuk mengurangi tingkat kecelakaan truk di Tanah Air, pihaknya melakukan pelatihan khusus bagi sopir truk.

Hal itu dikarenakan, sopir truk di Indonesia umumnya berasal dari kenek, sehingga minim dalam hal pengetahuan berlalu lintas.

"Kami juga mengimbau ke teman-teman yang lain, agar mereka melakukan pembinaan pada sopir-sopirnya. Itu perlu dorongan pemerintah juga, karena kalau di kami, SIM kebanyakan langsung. Enggak tahu, prosesnya tiba-tiba jadi," ujarnya.

Karena tidak ada proses yang benar saat pembuatan SIM, maka tidak heran kalau banyak pengemudi truk yang melakukan pelanggaran.

"Dalam pembuatan SIM, attitude dan knowledge harus dinilai. Tapi, selama ini enggak pernah, dan enggak ada konsekuensi untuk pelanggar," tuturnya.

"Contoh, di beberapa negara ada penilaian poin. Pengurangan poin jika sopir melakukan kesalahan di jalan raya. Misalnya, satu SIM punya nilai 12. Kalau ketilang, nanti poinnya terus berkurang. Lama-lama enggak punya nilai. Kalau sudah begitu, SIM-nya bisa dibekukan," ungkapnya menambahkan.

sumber: viva.co.id

Halaman :

Berita Lainnya

Index