Muhammad dan Khadijah, Kisah Cinta Paling Indah Sepanjang Masa

Muhammad dan Khadijah, Kisah Cinta Paling Indah Sepanjang Masa
ilustrasi

HARIANRIAU.CO - Siti Khadijah adalah wanita paling kaya raya di tanah Arab pada zaman Rasulullah. Ia adalah sosok wanita cantik yang santun terhadap sesama meski ia berasal dari keluarga terpandang.

Banyak lelaki yang ingin menikahinya, tapi Khadijah menolak mereka semua karena sudah tidak memiliki keinginan lagi untuk menikah setelah jadi janda.

Hingga suatu ketika Khadijah mencari sosok laki-laki yang jujur untuk menjalankan bisnisnya. Ditemukanlah sosok pemuda tampan yang dikenal sebagai orang paling jujur yang kemudian diberi kesempatan oleh Khadijah untuk menjalankan bisnis dagangnya.

Pemuda itu yang tak lain adalah Nabi Muhammad kemudian melakukan perjalanan dagang pertamanya. Setelah pulang, Khadijah bertanya kepada pelayan yang menemani Rasulullah tentang sifat dan prilakunya.

Dengan takjub, pelayan itu menceritakan kalau pemuda tersebut adalah orang paling ramah yang pernah ia temui. Tidak pernah ia sebelumnya diperlakukan seperti itu oleh orang lain. Dia adalah orang yang sangat jujur dan pintar dalam menjalankan bisnisnya sehingga memberikan keuntungan besar.

Pelayan itu juga menceritakan kalau selama perjalanan di gurun yang sangat panas, awan selalu mengikuti mereka dan melindungi mereka dari teriknya matahari. Khadijah pun takjub dan bara cinta terhadap pemuda itu mulai tumbuh dalam hatinya.

Kemudian Khadijah mengutus saudara laki-lakinya kepada pemuda itu untuk mengirimkan pesan lamarannya. Pemuda itu awalnya heran kenapa wanita secantik dan sekaya Khadijah yang sudah menolak laki-laki terkemuka mau menikahinya, yang hanya seorang gembala miskin.

Namun pada akhirnya Khadijah menikah dengan Rasulullah yang umurnya 15 tahun lebih muda. Tapi itu bukan masalah bagi Rasulullah dan pernikahan mereka jadi awal kisah hidup yang penuh cinta dan rintangan.

Dari pernikahannya, Khadijah melahirkan tujuh anak, tiga anak laki-laki dan empat anak perempuan. Namun semua anak laki-laki mereka meninggal di usia belia. Tentu ini jadi pukulan bagi Rasulullah dan Khadijah namun mereka tetap tabah dan saling menyemangati satu sama lain.

Bagi Rasulullah, Khadijah adalah sosok istri yang taat dan baik hati yang selalu mendukungnya. Khadijah juga ikut andil dalam peristiwa terpenting sepanjang sejarah Islam, yaitu ketika Nabi Muhammad bermeditasi di Gua Hira.

Selama di Gua Hira, Khadijah selalu mengantarkan makanan kepada Rasulullah. Sampai tiba saatnya Malaikat Jibril datang menurunkan ayat pertama kepada Rasulullah dan mengatakan bahwa ia akan jadi nabi terakhir.

Begitu takutnya Nabi Muhammad melihat Malaikat Jibril ketika itu sampai berlari ketakutan pulang ke rumahnya dan langsung mendekap Khadijah. “Selimuti aku! Selimuti aku!,” kata Rasulullah sambil menangis. Ia pun kemudian mencoba menenangkan dan menghibur Nabi Muhammad dengan lemah lembut.

Dan akhirnya, Muhammad jadi nabi terakhir yang akan membawa risalah kebenaran tentang Islam kepada seluruh umat manusia. Khadijah adalah orang pertama yang langsung percaya tentang kebenaran pesan yang disampaikan Rasulullah.

Orang-orang Quraisy mulai mencaci maki Nabi Muhammad, menganggapnya pembohong, dan tukang sihir. Namun Khadijah selalu ada untuknya dan selalu menghiburnya. Dia bahkan rela mengorbankan seluruh kekayaannya untuk dakwah suami tercinta.

Dia tak keberatan jatuh miskin dan merelakan semua hartanya di jalan Allah. Bahkan setelah miskin pun, Khadijah tetap jadi orang yang dermawan. Dia selalu memberikan apapun yang ia miliki demi membantu orang yang kesusahan.

Ketika Nabi Muhammad dan keluarganya diasingkan ke perbukitan di luar kota Mekah, Khadijah pergi bersamanya dan selalu menemaninya. Khadijah ikut menderita bersama Rasulullah, namun itu tidak berarti apa-apa selama ia masih dekat dengan suami tercinta. Mereka berdua tetap saling mendukung satu sama lain tak peduli orang-orang terus menyakiti mereka.

Pada periode pengasingan ini, Khadijah meninggal dunia. Nabi Muhammad sangat sedih atas kepergian istri tercintanya. Namun apa daya, Rasulullah mengikhlaskan kepergian istri tercintanya dan ia bersyukur kepada Allah sudah melepaskan penderitaan Khadijah dari kehidupan dunia ini. Selama Khadijah jadi istrinya, Rasulullah tidak pernah menikahi wanita lain.

Bertahun-tahun setelah ditinggalkan istri tercinta, Rasulullah menemukan kalung yang pernah dikenakan Khadijah. Ketika melihatnya, Rasulullah begitu sedih dan teringat kembali dengan kenangan indah bersama istri tercinta. Beliau ingat ketika sang istri selalu mendukung, membantunya dan menjadi orang pertama yang masuk Islam.

Hal itu membuat Aisyah merasa cemburu kepada Rasulullah. Lalu Rasulullah menjawab, “Dia percaya kepadaku ketika tidak ada orang lain yang melakukannya, dia menerima Islam ketika orang-orang menolakku dan dia selalu menghiburku ketika tidak ada orang lain yang membantuku.”

Keteguhan iman Khadijah dan rasa cintanya terhadap Rasulullah sampai rela mengorbankan semua kekayaannya di jalan Allah tela mengantarkannya jadi salah satu dari empat wanita yang dijamin Allah akan masuk surga.

sumber: wowmenariknya

Halaman :

Berita Lainnya

Index