Ciri Pemimpin yang Amanat Bercermin dari Kisah Umar

Ciri Pemimpin yang Amanat Bercermin dari Kisah Umar

HARIANRIAU.CO - Hangatnya politik di Indonesia memang selalu menarik untuk dibahas, apalagi saat menjelang waktu pemilihan. Para calon pemimpin biasanya akan ramai memperdagangkan janji-janji mereka kepada rakyat agar mereka nanti dipilih.

Banyak warga yang terbuai oleh janji-janji manis mereka sampai lupa menilai karakter para calon pemimpin itu, apakah mereka sosok pemimpin yang amanah atau tidak. Sebagai warga negara yang tentu ingin memiliki pemimpin yang baik, kita juga harus cerdas dalam memilih calon pemimpin dan jangan asal mendengar janji mereka yang kebanyakan hanya hayalan belaka.

Sedikit dari kisah Umar bin Khattab ini akan menunjukkan seperti apa calon pemimpin yang benar-benar amanat dan jujur.

Tidak memiliki keinginan untuk jadi pemimpin

Melihat sejarah para khalifah dulu, mulai dari Abu Bakar, Umar bin Khattab, Utsman bin Affan sampai Ali bin Abi Thalib, sebenarnya di antara mereka berempat tidak ada yang menginginkan posisi jadi khalifah.

Pada saat Abu Bakar memilih Umar bin Khattab untuk jadi khalifah kedua, Umar sangat keberatan dengan keputusan itu dan bahkan berkata kepada Abu Bakar bahwa ia sama sekali tidak menginginkan posisi jadi khalifah. Lalu Abu Bakar menjawab, jika Umar berkeinginnan menjadi pemimpin, niscaya dia tidak akan memilihnya.

Abu Bakar memilih Umar secara langsung karena dia tahu bahwa hal yang paling ditakuti oleh Umar adalah menjadi pemimpin kaum Muslim. Namun karena Umar memiliki tingkat iman dan taqwa yang tinggi, Abu Bakar pun memilih beliau. Dengan perasaan berat, Umar pun akhirnya jadi khalifah kedua.

Umar bahkan menangis sambil berdoa kepada Allah agar ia diberikan kekuatan untuk menjalankan tugas beratnya sebagai pemimpin. Beliau takut tanggung jawab besarnya ini akan menjerumuskannya ke neraka.

Namun pada kenyataannya, pada masa kepemimpinan Umar-lah, umat Muslim berhasil menaklukan Suriah, Yerusalem, dan Persia. Islam di bawah kepemimpinan Umar ketika itu benar-benar mengalami kemajuan yang pesat dan hukum yang ditegakan sangat adil.

Rasulullah SAW pernah bersabda: “Wahai Abdul Rahman bin samurah! Janganlah kamu meminta untuk menjadi pemimpin. Sesungguhnya jika kepemimpinan diberikan kepada kamu karena permintaan, maka kamu akan memikul tanggung jawab sendirian, dan jika kepemimpinan itu diberikan kepada kamu bukan karena permintaan, maka kamu akan dibantu untuk menanggungnya.” (Riwayat Bukhari dan Muslim).

Berbeda dengan zaman sekarang, banyak orang berbondong-bondong ingin jadi pemimpin seolah dia mampu melaksanakan tugasnya. Namun pada kenyataannya banyak yang lalai dan bahkan berkhianat pada janji-janji manisnya.

Perkataan Rasulullah memang selalu benar karena beliau berbicara bukan atas dasar keinginan sendiri, tapi karena khendak Allah SWT.

Jadi intinya, ciri pemimpin yang baik itu adalah mereka yang benar-benar beriman dan bertaqwa, serta tidak ada sedikitpun dalam hatinya berkeinginan untuk jadi pemimpin.

sumber: wowmenariknya

Halaman :

Berita Lainnya

Index