Psikolog Soroti Perekam Bocah Nonton Video Porno di Hp

Psikolog Soroti Perekam Bocah Nonton Video Porno di Hp

HARIANRIAU.CO -  Peristiwa mengagetkan bocah yang diperkirakan berusia 5 tahun menonton video porno dari handphone (HP) yang viral di media sosial banyak mengundang perhatian masyarakat terutama ibu rumah tangga. Psikolog dari Universitas Indonesia Mira Amir lebih menyoroti pelaku perekam adegan porno dan mengunggahnya di media sosial. Mira tak habis pikir, apa tujuan si perekam adegan porno dan menyebarkan adegan seks ke media sosial itu.

Sebagai barang bukti, lalu ditayangkan ke media sosial, atau demi kepuasaan semata karena viral?

"Saya bukan anak nonton videonya, tapi perilaku orang yang merekam adegan itu dan mengunggahnya ke media sosial, itu yang kami soroti," ujar Mira Amir dikutip Kriminologi.id.

Mira, yang aktif di Lembaga Psikologi Terapan Universitas Indonesia (LPT-UI) itu menegaskan, perilaku merekam tindak asusila atau kejadian kriminal lain itu berbahaya bagi lingkungan sosial. Seharusnya masyarakat mengingatkan terhadap pelaku perbuatan asusila, bukan merekam.

Apalagi sekarang marak video rekaman di media sosial tentang kekerasan anak. Terakhir, video bullying siswi SMP Negeri 14 Tangerang yang juga viral di media sosial. Si perekam itu bukan hanya membiarkan perilaku kekerasan terjadi, justru merekam dan menyebarkannya ke media sosial.

"Ini tanda lingkungan sosial telah mendiamkan. Celakanya malah direkam dan diunggah tanpa ada upaya menghentikan," ujarnya.

Lebih jauh, Mira menjelaskan konsekuensi terburuk jika ini terus dibiarkan maka akan sakit rame-rame. Artinya, kontrol sosial sudah tidak berfungsi sehingga dampaknya bukan saja pada pelaku, akan tetapi semua.

"Kalau tidak da yang menghentikan (mengingatkan) kita akan sakit rame-rame, bukan hanya anak yang terpapar, atau orang tua yag nanti dikemudian hari bisa menunjukkan perilaku anak yang lebih serius lagi, tapi itu menjadi pembiaran luar biasa," ujarnya.

Memang, diakui Mira untuk mengingatkan pada pelaku asusila atau tindak kekerasan yang terjadi di lingkungan tidak mudah. Banyak masyarakat, kata Mira yang terkendala bagaimana cara penyampaiannya agar tidak menambah masalah.

"Memang ada caranya, bagaimana mengingatkan agar orang yang diingatkan itu tidak emosi. Paling tidak, masyarakat sudah mengingatkan atau laporkan ke pengurus warga dan pihak berwajib agar segera mendapat penindakan," ujar Mira.

sumber: rakyatku

Halaman :

Berita Lainnya

Index