Pria Ini Jadi Miliarder Setelah 31 Tahun Dipenjara karena Tuduhan Memperkosa

Pria Ini Jadi Miliarder Setelah 31 Tahun Dipenjara karena Tuduhan Memperkosa
Lawrence McKinney

HARIANRIAU.CO - Pemerkosaan adalah kejahatan kemanusiaan. Namun, pria ini keluar dari penjara dengan kepala tegak. Tak hanya itu, dia juga mendadak jadi miliarder.

Dipenjara selama 31 tahun, tak membuat Lawrence McKinney, warga Amerika Serikat, jatuh miskin. Dia malah bisa mengantongi uang Rp13,5 miliar. Inilah terpidana kasus pemerkosaan paling beruntung di dunia.

Nasib Lawrence McKinney sebenarnya cukup miris. Dia harus mendekam dalam penjara selama puluhan tahun untuk perbuatan yang tidak pernah dia lakukan. Puluhan tahun kemudian baru terbukti bahwa dia bukanlah pelaku pemerkosaan yang dituduhkan seorang wanita yang menjadi korban.

Baru-baru ini, Lawrence McKinney memenangkan tuntutan kompensasi 1 juta dolar AS atau sekitar Rp13,5 miliar. Badan pengaduan Tennessee dengan suara bulat menetapkan untuk memberikan uang kompensasi bagi Lawrence McKinney (61) pada Rabu (21/3/2018).

McKinney dijatuhi hukuman penjara pada 1978 setelah dituduh melakukan perkosaan dan perampokan. Ia dibebaskan pada 2009 dan tetapi baru resmi dinyatakan tak bersalah pada Desember 2017.

Kompensasi yang diterimanya adalah jumlah maksimum yang dapat diberikan negara dalam kasus tersebut setelah sebelumnya Lawrence hanya mendapat 75 dolar AS atau sekitar Rp1 juta saat awal dibebaskan. Dan uang yang akan diterima Lawrence itu adalah ganti rugi tertinggi yang pernah ditetapkan di negara bagian Tennessee.

"Jumlah ganti rugi tertinggi yang pernah dibayarkan, tapi juga, tidak pernah ada yang dipenjara selama itu (meski tidak bersalah)," kata David Raybin, seorang pengacara McKinney.

Pada Oktober 1977, McKinney ditangkap di Memphis setelah seorang perempuan menuduhnya sebagai salah satu dari dua pria yang memperkosanya. Dalam persidangan Lawrence dijerat dakwaan pemerkosaan dan perampokan, dan setelah dinyatakan bersalah pada Juni 1978, dia dijatuhi hukuman 115 tahun penjara.

Saat itu Lawrence baru berumur 22 tahun. Tiga puluh tahun kemudian, pada Agustus 2008, tes DNA di tempat tidur korban mengidentifikasi tiga orang tersangka. Namun, ketiga sampel DNA itu tidak satupun yang cocok dengan DNA Lawrence McKinney.

Dikutip dari BBC, hasil dari fakta baru itu, vonis untuk McKinney kemudian dicabut dan dibebaskan pada Juli 2009. Lawrence mengatakan, dia mendekam di penjara selama 31 tahun, 9 bulan, 18 hari, dan 12 jam.


sumber: rakyatku
editor: ragil

Halaman :

Berita Lainnya

Index