Tak Bisa Berjalan 40 Tahun, Tumor di Bagian Paha Pria ini Lebih Besar dari Tubuhnya

Tak Bisa Berjalan 40 Tahun, Tumor di Bagian Paha Pria ini Lebih Besar dari Tubuhnya
Seluruh tubuh pria ini dipenuhi dengan tumor dan paling besar berada di bagian paha/Caters News Agency

HARIANRIAU.CO - Seorang pria Bangladesh tidak dapat berjalan selama 40 tahun, karena kondisi misterius yang menyebabkan enam tumor batu tumbuh di pahanya.

Dilansir dari dailyMail Haroon Patwari (53) memiliki seluruh tubuhnya yang dipenuhi tumor mungil, yang salah satunya telah tumbuh dengan ukuran yang sangat besar di kaki kanan atasnya.

Anak-anak bahkan 'takut' terhadap Haroon.

Hal itu memaksanya untuk hidup seorang diri yang juga membuatnya 'frustrasi', menurut laporan lokal.

Tumor tumbuh besar di paha pria ini

Tumor tumbuh besar di paha pria ini

Dia tidak dapat bekerja, dan sangat bergantung pada istrinya, Jaytun Nisa (49) dan dua anaknya untuk mendapatkan dukungan finansial dan membantunya berdiri.

Haroon, dari Narayanpur di distrik Chandpur, mengatakan dia menyeret kakinya untuk berjalan.

"Kaki terasa terlalu berat bahkan mengangkatnya. Jika saya duduk, saya butuh bantuan seseorang untuk berdiri." ujarnya.

Tumor mulai muncul di tubuhnya saat ia berusia sembilan tahun.

Orangtuanya yang buta huruf dan miskin menghadapi perawatan alternatif dan dokter untuk menghentikan pertumbuhan, namun tidak ada yang berhasil.

Haroon, yang kakinya ditelan tumor besar pada saat berusia 30 tahun, mengatakan dia memiliki bisul-bisul di tubuhnya dan diberi beberapa obat lokal.

"Namun, alih-alih penyembuhan, tumor mulai menyebar dengan cepat." ungkapnya.

Kondisnya juga membuat anak-anak takut untuk melihatnya

Kondisnya juga membuat anak-anak takut untuk melihatnya

Tertinggal dalam rasa sakit yang luar biasa

Istrinya Jaytun berkata dia telah melihat dia menderita selama 33 tahun dan merasa memilukan melihat suaminya hidup seperti itu.

"Dia tidak bisa berbuat apa-apa dan membutuhkan dukungan untuk berdiri karena kakinya sangat berat." ujarnya.

Kondisi misterius Haroon telah membuatnya menjadi bahan tertawaan di kalangan anak-anak di desa tersebu.

Dia tinggal sekitar 90 mil (145km) dari Dhaka, ibu kota negara tersebut.

Tapi untungnya, orang dewasa telah datang dalam dukungannya dan menawarkan bantuan untuk menjalankan keluarganya.

Anak-anak takut padanya

Haroon mengatakan selama beberapa dekade, banyak keluaraga telah menyumbangkan makanan atau uang untuk kehidupan keluarga mereka.

Walaupun tinggal di dalam gubuk kecilnya, Haroon berharap dapat bekerja dan menghasilkan.

"Saya frustrasi hidup terasing. Saya ingin pergi keluar dan bertemu orang. Saya ingin menyingkirkan tumor ini. Ini telah membuat saya menjadi orang yang pengangguran.' pungkasnya.

Dia bermimpi untuk mendirikan bisnis dan menghasilkan untuk keluarganya.

Anaknya Masud baru saja mulai bekerja sebagai buruh di sebuah toko tapi uangnya tidak cukup untuk memberi makan empat orang. 

Bantuan aktivis sosial

Kasus Haroon telah diketahui oleh Mamun Biswas, seorang aktivis sosial dalam sebuah misi untuk meningkatkan kesadaran dan dana bagi pasien dengan menggunakan media sosial.

Mamun mengatakan Haroon tidak hanya ingin mendapat perawatan tapi dia juga ingin mulai bekerja lagi.

"Energi semacam ini bisa dipuji. Kami melakukan setiap upaya untuk membantunya dan berhubungan dengan departemen kesehatan." ujarnya.

Mamun mengatakan senang merawat orang yang memiliki daya juang seperti Haroon.

"Seandainya kita bisa mengatur dana yang cukup untuk tidak hanya memberinya perawatan, tapi juga memberinya sebuah toko kecil." tutupnya.

Sumber: tribunpekanbaru

Halaman :

Berita Lainnya

Index