Dituntut Rp 11 Miliar Terkait Insiden Payudara, Ini Jawaban Garuda Indonesia

Dituntut Rp 11 Miliar Terkait Insiden Payudara, Ini Jawaban Garuda Indonesia
Ilustrasi

HARIANRIAU.CO - Senior Manager Public Relations Garuda Indonesia M Ikhsan Rosan angkat bicara terkait tuntutan penumpang senilai Rp 11 miliar kepada PT Garuda Indonesia. Penumpang bernama B.R.A Koosmariam Djatikusumo (69) telah melayangkan gugatan ke Pengadilan Negeri Jakarta Pusat. Ia menuntut ganti rugi karena mengalami cacat payudara akibat tersiram air panas oleh parumgari pada akhir Desember 2017 lalu.

“Kita belum dapat pemberitahuan. Jadi kita belum tau bagaimana ke depannya. Yang pasti kita ikuti dan mengacu undang-undang yang berlaku,” ucap Ikhsan, Kamis (12/4/2018) dikutip dari laman pojoksatu.id.

Sementara Corporate Secretary PT. Garuda Indonesia, Hengki Heriandono menjelaskan kronologisnya insiden yang dialami Koosmariam, penumpang GA 246 pada tanggal 29 Desember 2017.

Menurut Hengki, insiden terjadi dalam penerbangan dari Bandara Soekarno-Hatta (Soetta) menuju Banyuwangi saat serving.

“Saat itu pramugari sedang melayani penumpang lain yang berada tepat di sebelah korban untuk memberikan teh panas sesuai permintaan, sehingga mengenai bagian depan tubuh si penumpang,” jelasnya.

BACA: Payudara Cacat, Cucu Pahlawan Nasional Tuntut Garuda Rp 11 Miliar

Setelah kejadian, kata Hengki, pramugari telah memohon maaf kepada korban dan membantu mengeringkan tumpahan air dengan tissue dan towel. Pramugari juga berkoordinasi dengan purser untuk membuka kotak PPPK agar dapat memberikan bantuan pengobatan pertama.

“Obat berupa burn gel dioleskan di bagian depan tubuh yang terkena tumpahan air. Kemudian, sesaat setelah pesawat tiba di Banyuwangi, petugas juga segera membawa penumpang untuk mendapat pemeriksaan lebih lanjut dan perawatan di salah satu rumah sakit di Banyuwangi,” terangnya.

BACA: Kronologi Pramugari Siram Payudara Penumpang Garuda Pakai Air Panas

Selanjutnya, petugas Garuda Indonesia terus berkomunikasi dengan korban untuk berkoordinasi lebih lanjut untuk dilakukan perawatan selanjutnya di Jakarta setelah kembali dari Banyuwangi.

“Ketika penumpang telah kembali ke Jakarta, petugas kami kembali menghubungi penumpang dan memfasilitasi pemeriksaan dan pengobatan di rumah sakit di Jakarta. Beberapa kali dan biaya ditanggung sepenuhnya oleh Garuda Indonesia,” tuturnya.

BACA: Payudara Cacat Gara-gara Pramugari, Penumpang Gugat Garuda

Selain itu, sejak awal kejadian pihaknya juga telah menyampaikan surat permohonan maaf dan berkomitmen memfasilitasi dan menanggung biaya bagi penumpang untuk mendapatkan pengobatan dan perawatan lukanya yang diperlukan di Jakarta.

“Hingga saat ini Garuda Indonesia belum mendapatkan pemberitahuan tentang gugatan penumpang ini secara resmi dari pengadilan. Namun Garuda Indonesia akan bekerjasama dengan pihak terkait untuk menyelesaikan kejadian ini dengan dengan baik sesuai ketentuan berlaku,” katanya.

BACA: Bikin Cacat Payudara Penumpang, Begini Nasib Pramugari Garuda

Dikatakan Hengki, sebagai wujud tanggung jawab Garuda Indonesia, pihaknya senantiasa memberikan dukungan dan fasilitas kepada korban.

“Garuda Indonesia menyatakan prihatin dan sangat menyesalkan kejadian ini. Kami akan terus berupaya meningkatkan pelayanan kami kepada penumpang,” tukasnya.

Halaman :

Berita Lainnya

Index