Korban Atraksi Siswa Dilindas Mobil Bukan Santri MTs Al-Kholil

Korban Atraksi Siswa Dilindas Mobil Bukan Santri MTs Al-Kholil

HARIANRIAU.CO - Ketua Nahdatul Ulama (NU) Berau Asrul Sani, mengonfirmasi jika RA (16), korban atraksi siswa dilindas mobil saat wisuda kelas IX MTs Al-Kholil, bukanlah santri Al-Kholil. Asrul mengatakan, RA adalah anggota perguruan pencak silat Pagar Nusa yang datang ke Berau, untuk ikut berpartisipasi dalam acara wisuda tersebut.

“Korban bukan santri dari MTs Al-Kholil, tapi murni dari Pagar Nusa Samarinda,” katanya kepada Berau Post, Jumat (4/5).

Perguruan pencak silat Pagar Nusa dijelaskan Asrul, merupakan salah satu Badan Otonomi (Banom) di bawah naungan NU, sama seperti Al-Kholil. Sehingga, tak heran jika Pagar Nusa turut berpartisipasi dalam memeriahkan acara wisuda MTs Al-Kholil.

“Jadi yang ingin saya tekankan, korban bukanlah dari santri Al-Kholil. Karena khawatirnya atas kejadian itu, orangtua dan anak-anak lain malah takut sekolah di MTs Al-Kholil,” ujarnya.

Asrul tak menampik jika selama ini ada beberapa santri MTs Al-Kholil yang bergabung di perguruan sencak silat Pagar Nusa.

Namun santri-santri tersebut dipastikan tidak akan diikutsertakan saat Pagar Nusa menampilkan atraksi berbahaya seperti yang dilakukan pada wisuda Kamis (3/5) lalu.

“Karena untuk melakukan atraksi itu ada tingkatannya. Kalau kelas-kelas santri, saya rasa tidak ada ikut atraksi begitu,” tuturnya.

Kehadiran RA berpartisipasi dalam acara wisuda di Berau tidak seorang diri. Tapi bersama beberapa rekannya dari Pagar Nusa Samarinda.

“Tapi saya kurang tahu juga siapa saja dan berapa orang yang datang,” ucap Asrul, seperti dilansir Berau Post, Sabtu (5/5/2018).

Atas kejadian itu, pihaknya telah menggelar rapat internal sekaligus evaluasi atas atraksi ekstrem oleh perguruan Pagar Nusa.

“Yang pasti menurut saya, atraksi ekstrem seperti itu dan sejenisnya ditiadakan sementara. Tapi aktivitas Pagar Nusa tetap berjalan,” katanya seperti dikutip harianriau.co dari laman pojoksatu.id.

Ditanya mengapa pengurus Al-Kholil maupun Pagar Nusa cenderung menghindar ketika dikonfirmasi wartawan usai kejadian, Asrul menjelaskan mereka berhati-hati memberikan keterangan.

Menurut dia, para pengurus yang menyaksikan kejadian tersebut, tidak bisa memberi keterangan karena masih menunggu kepastian kondisi korban yang dilarikan ke rumah sakit.

“Jadi intinya tidak ada yang ingin disembunyikan atau dipalsukan,” pungkas Asrul.

Halaman :

Berita Lainnya

Index