Serangan di Mako Brimob Berlanjut, Bripka Marhum Frenje Meninggal

Serangan di Mako Brimob Berlanjut, Bripka Marhum Frenje Meninggal
KTP pelaku penyerangan di Mako Brimob

HARIANRIAU.CO - Setelah lima polisi meninggal dalam kerusuhan di Mako Brimob, Selasa (8/5) lalu, Polri kembali berduka. Kali ini, anggota Intel Brimob (Intelmob) Bripka Marhum Frenje (41) meninggal usai diserang di halaman Mako Brimob, Jumat dinihari (11/5).

Bripka Marhum Frenje meninggal akibat menderita luka serius di sekujur tubuhnya. Ia ditikam berkali-kali oleh pelaku yang diduga simpatisan teroris.

Penusukan Bripka Marhum Frenje terjadi sekitar pukul 00.30 di halaman kantor Sat Intelmob Mako Brimob Kelapa Dua Depok.

Dijelaskan Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Pol Setyo Wasisto, awalnya pada Kamis tengah malam (10/5) sekitar pukul 24.00 korban keluar dari Mako Brimob dengan tujuan pengamanan di depan RS. Bhayangkara Brimob Kelapa Dua Depok.

Namun setiba di depan rumah sakit itu, korban melihat seseorang (pelaku) dengan gerak gerik yang mencurigakan.

Kecurigaan bertambah kuat lantaran pelaku terus menerus memperhatikan ke arah Mako Brimob Kelapa Dua. Kontan korban langsung menghampiri pelaku untuk menanyakan maksud dan tujuannya. Namun ketika ditanyakan, yang bersangkutan hanya diam saja.

Melihat gelagat tidak baik, korban langsung menghubungi rekannya sesama anggota Intelmob agar segera datang ke lokasi. Tak lama dua anggota Intelmob Briptu Rahmat Muin dan Briptu Gruisce langsung bergerak ke arah Bripka Marhum berada. Keduanya tiba sekitar 10 menit kemudian.

Selanjutnya korban menggiring pelaku ke arah markas Satuan Intel Korps Brimob. Namun baru saja tiba di parkiran markas Satuan Intel Korps Brimob, pelaku langsung mengeluarkan sebilah pisau dari balik celananya.

Tanpa ’ba bi bu’ pelaku langsung menghunjamkan bertubi-tubi pisaunya ke arah dada dan perut Bripka Marhum.

Jeritan kesakitan korban didengar oleh Briptu Rahmat Muin dan Briptu Gruisce yang berjarak hanya sekitar sepuluh meter di belakang korban. Keduanya langsung berlari mendatangi korban.

Melihat korban tergeletak dan pelaku menghunus pisau siap menyerang lagi. Kontan Briptu Rahmat Muin dan Briptu Griusce melepaskan tembakan beberapa kali ke tubuh pelaku. Beberapa butir peluru menembus dada pelaku hingga membuatnya tewas di tempat.

Selanjutnya, Briptu Rahmat Muin dan Briptu Gruisce dibantu rekan-rekan mereka yang lain langsung melarikan korban ke RS Bhayangkara Brimob untuk diselamatkan.

Namun setiba di rumah sakit itu korban dinyatakan dokter sudah meninggal dunia. Selanjutnya korban dievakuasi ke RS Polri Kramat jati untuk diotopsi.

Saat jasad pelaku digeledah diketahui ditemukan KTP pelaku. Dari KTP pelaku diketahui bernama Tendi Sumarno, pekerjaan mahasiswa, kelahiran Muna 24 Desember 1995, beralamat di Kampung Buniara RT 022/RW 004 Desa Buniara Tanjung Siang Jawa Barat.

”Pelaku menyembunyikan pisaunya di bawah alat kemaluannya sehingga tidak terdeteksi saat digeledah. Saat ini barang bukti pisau sudah disita. Penyelidikan sedang dilakukan untuk mengungkap latar belakang pelaku,” ujar Setyo di Mabes Polri, Jumat (11/5).

Ia menambahkan, jasad korban sudah diambil keluarganya untuk segera dimakamkan. ”Kami himbau kepada segenap anggota Polri dimanapun berada untuk meningkatkan kewaspadaannya,” pungkas Setyo.

sumber: pojoksatuid

Halaman :

Berita Lainnya

Index