Bukannya Tobat, Cewek Panggilan Malah Banting Harga Selama Ramadhan

Bukannya Tobat, Cewek Panggilan Malah Banting Harga Selama Ramadhan
ilustrasi

HARIANRIAU.CO - Bulan suci Ramadhan tak membuat para cewek panggilan Balikpapan tobat. Mereka tetap beroperasi dengan menawarkan jasa esek-esek secara online.

Para cewek panggilan Balikpapan memanfaatkan media sosial Twitter, WeChat, WhatsApp, hingga BeeTalk. Di Twitter, para pemuas nafsu pria hidung belang itu di antaranya memakai hastag #bisyarbalikpapan.

Balikpapan Pos (Grup Jawa Pos/Pojoksatu.id) mencoba menanyakan langsung kepada seorang pelacur berinisial DN yang memasang tarif short time Rp 500 ribu, sementara long time Rp 1,5 juta. DN mengaku menyiapkan kamar indekosnya untuk berhubungan badan.

“Ya, bulan puasa tetap buka. Hari pertama dan hari kedua aja yang libur, hari ketiga baru saya open booking-an,” kata DN.

Apakah tidak takut dosa lantaran melakukan prostitusi pada bulan suci Ramadan? Ditanya begitu, DN menjawab tidak mau berpikir jauh ke sana lantaran terdesak kebutuhan ekonomi.

“Ya, dosanya kan sama-sama. Sama-sama mau,” jawabnya enteng.

DN menuturkan, servis kepada hidung belang baru akan dilakukannya setelah buka puasa atau sekalian sehabis salat Tarawih. Dengan begitu, tidak akan mengganggu ibadah puasa kliennya. Namun, tak jarang pelanggan atau orang yang sudah mengenalnya meminta jasanya pada siang hari.

“Ya, saya kan tinggal di kos. Jadi, kalau mau main, biasanya habis Magrib aja atau pas selesai orang salat Tarawih. Karena nggak enak kalau siang-siang datang ke kos, terlalu ketahuan betul. Kalau malam kan nggak kelihatan,” terang wanita cantik yang tinggal di salah satu indekos di Jalan Siaga.

Cewek panggilan lainnya, LA mengaku tetap buka selama bulan Ramadan walaupun terjadi penurunan jumlah pelanggan. Padahal, dirinya sudah banting harga dengan menawarkan diskon besar.

“Iya, eh, sepi. Maklum sih karena orang lagi puasa. Tapi kadang ada aja sih, cuma nggak kayak hari biasa,” ungkapnya.

Bisnis prostitusi online yang marak di Kota Beriman, rupanya sedang ditelisik pihak kepolisian.

Kapolres Balikpapan AKBP Wiwin Firta menyebut, aktivitas tersebut sudah sepatutnya tidak dilakukan, apalagi pada bulan puasa ini.

Pihaknya meminta kepada pengguna media sosial untuk melapor ke polisi agar dapat segera dilakukan penindakan. Terlebih bila pelaku jasa esek-esek ini adalah anak di bawah umur. “Coba dipancing dan kita tangkap, apalagi dia di bawah umur,” pungkas Wiwin.

Halaman :

Berita Lainnya

Index