Melihat Kala Suku Primitif Masuk ke Dalam Supermarket

Melihat Kala Suku Primitif Masuk ke Dalam Supermarket
Suku primitif berbelanja di supermarket.

HARIANRIAU.CO - Sejak Revolusi Industri muncul, telah banyak perubahan di dunia ini. Manusia menjadi lebih terpacu untuk memunculkan teknologi-teknologi baru, yang mengubah gaya hidup dan kehidupan bersosialisasi.

Hampir di setiap aspek kehidupan manusia mengalami perubahan, apalagi di era modern saat ini. Namun siapa sangka, jika di beberapa wilayah masih ada suku-suku primitif yang belum tersentuh perubahan modern.

Salah satunya suku di Namibia. Dan saat mereka pergi ke pusat perbelanjaan modern ini, ada hal unik yang mereka lakukan. Seperti apa itu?

Dalam beberapa foto yang beredar menunjukkan, bagaimana perbedaan mencolok antara modernisasi dengan suku primitif. Salah satu wanita berpakaian tradisional ini, yang memakai tabir surya terbuat dari lumpur.

Wanita yang berasal dari suku Himba di Opuwo, Namibia, ini mampir ke sebuah toko swalayan untuk mengambil beberapa kebutuhan.

Penduduk suku Himba menjalani gaya hidup sangat tradisional, tapi mereka sering terlihat menggunakan layanan di desa-desa setempat dan juga di kota.

Seorang fotografer asal Swedia, Bjorn Persson, mengabadikan bagaimana satu wanita yang berasal dari suku Himba berbelanja kebutuhan pokok, meskipun mereka nyaris tidak mengenakan pakaian.

"Wanita ini membuat saya benar-benar terkejut. Dia tidak melihat saya pada awalnya, tetapi setelah beberapa saat dia menyadari apa yang saya lakukan. Para wanita Himba selalu berpakaian seperti itu, tidak peduli apakah mereka berada di rumah di desa mereka atau di kota-kota modern besar," ucap Bjorn yang kami kutip dari Daily Mail.

Mereka merias dirinya seperti itu adalah sebagai lambang kecantikan dan tradisi. Mereka tidak hanya berdandan untuk wisatawan, seperti yang suku lain lakukan.

Rambut dan seluruh tubuh mereka juga ditutupi dengan jenis lumpur tertentu, untuk melindungi dari sinar matahari, dan pakaian mereka sebagian besar terbuat dari kulit kambing.

Meskipun kontras dan mencolok, pembeli lokal lainnya seperti tidak peduli terhadap wanita Himba ini.

Diperkirakan bahwa suku Himba memiliki penduduk sekitar 50.000 jiwa, sebagian besar tinggal di Namibia utara dan seberang Sungai Kunene di negara tetangganya, Angola. Mereka menjadi suku terakhir yang berbicara bahasa OtjiHimba, serta dianggap sebagai orang-orang semi-nomaden terakhir Namibia.

Mereka sebagian besar hidup dengan beternak, yang kebanyakan mengembang-biakan domba dan kambing.

Halaman :

Berita Lainnya

Index