Alasan Pemudik Bawa Kardus: Simbol Kasih Sayang

Alasan Pemudik Bawa Kardus: Simbol Kasih Sayang
Sejumlah pemudik memiliki kesamaan saat melakukan perjalanan, seperti membawa kardus sebagai tempat barang bawaan pengganti tas. Apa alasan di balikny

HARIANRIAU.CO - Jelang lebaran, gelombang mudik mulai terlihat di beberapa kota besar menuju kampung halaman. Uniknya, para pemudik ini memiliki beberapa kesamaan seperti membawa kardus sebagai tempat barang bawaan pengganti tas.

Bukan tanpa alasan pemudik memilih menggunakan kardus ketimbang tas. Pengamat sosial budaya, Devie Rahmawati menyebut kardus merupakan lambang kasih sayang dari para pemudik untuk keluarga di kampung halaman.

Lambang kasih sayang ini muncul lantaran barang-barang yang dibawa dengan kardus merupakan barang yang bakal diberikan untuk sanak saudara di kampung sebagai hadiah.

"Secara faktor simbolik, kardus itu merupakan wujud kasih sayang untuk orang di daerah bahwa, 'Saya sudah mencari uang, sudah meningglkan kalian. Ini bentuk atau tanda saya membawa sesuatu dan masih ingat pada kalian,'" kata Devie beberapa waktu lalu.  

Devie menjelaskan pemberian hadiah kepada keluarga ini merupakan tradisi dari masyakarat Indonesia yang merupakan masyarakat komunal dengan nilai kekeluargaan yang tinggi.   

"Karena komunal, kepulangan mereka ke kampung halaman bukan berlibur tapi melepas kerinduan kepada keluarga inti di daerah. Dan mereka butuh tanda kasih untuk dibawa ke kampung, yang paling mudah ya dengan kardus," ucap Devie yang merupakan akademisi Universitas Indonesia dikutip harianriauco dari laman CNNIndonesia.com.

Menurut Devie, tanda kasih berupa barang lebih dipilih karena lebih nyata ketimbang uang yang besarannya relatif.   

"Kalau uang kan relatif ada yang bilang Rp50 ribu itu kecil atau besar. Nah kalau barang sulit menilai barang itu harganya berapa dan juga dapat terpakai," ujar Devie.

Selain tanda kasih, Devie menilai penggunaan kardus juga dipilih karena harga yang lebih murah dibanding tas. Kardus juga tak membutuhkan perawatan untuk disimpan seperti tas setelah tidak digunakan.

"Tidak semua pemudik memiliki kemampuan finansial yang cukup baik untuk membeli tas dan tas hanya dipakai waktu tertentu saja. Kalau dibiarkan saja, sayang harus mengendap dan tidak dipakai lagi setelah itu. Belum tentu juga tempat tinggal mereka cukup untuk menyimpan tas," tutur Devie.

Halaman :

Berita Lainnya

Index