Alibaba Gandeng Peraih Nobel Bikin Platform Riset Luohan Academy

Alibaba Gandeng Peraih Nobel Bikin Platform Riset Luohan Academy
Jack Ma, Executive Chairman Alibaba Group dan pendiri Jack Ma Foundation. (Alibaba Group)

HARIANRIAU.CO - Perusahaan teknologi Alibaba resmi membentuk platform riset terbuka Luohan Academy bersama dengan para penerima hadiah Nobel dan pakar ilmu sosial terbaik dunia.

“Perkembangan teknologi yang semakin pesat telah mengubah berbagai aspek kehidupan masyarakat secara cepat. Jadi, saat kita melihat keuntungan dari teknologi, penting bagi kita untuk memahami tantangan agar dapat bekerja sama untuk menjawab tantangan tersebut,” ujar Executive Chairman Alibaba Group Jack Ma, dalam keterangan yang diterima akhir pekan ini.

Luohan Academy akan fokus meneliti dampak dari teknologi terhadap masyarakat di masa depan. Saat ini, teknologi digital tidak hanya mengubah pasar dan perekonomian, tapi berpotensi untuk meningkatkan kualitas kehidupan umat manusia.
 
Peraih nobel yang ikut serta dalam Luohan Academy yakni Bengt Holmstrom pemenang Nobel 2016, Lars Peter Hansen pemenang Nobel 2013, Christopher Pissarides pemenang Nobel 2010, Alvin Roth pemenang Nobel 2012, serta Thomas Sargent dan Michael Spence pemenang Nobel 2011.
 
Luohan Academy juga akan melengkapi fungsi dari program riset global yang fokus dalam pengembangan teknologi DAMO Academy milik Alibaba. Awalnya, lembaga ini akan berfokus pada sektor ekonomi digital. Namun, Luohan Academy akan bekerja sama dengan badan-badan riset internasional.
 
"Alibaba merasa terpanggil untuk menggunakan teknologi, sumber daya dan hal lainnya untuk membantu masyarakat dalam merangkul berbagai perubahan akibat teknologi," tambah Ma. "Ini alasan kami membentuk Luohan Academy, platform riset yang berbasis kolaborasi, dan kami juga mengundang para akademisi di dunia untuk bergabung."
 
Dalam konferensi pertama di Hangzhou, Komite Luohan Academy berhasil merumuskan dan meresmikan misi dari institusi tersebut, di antaranya adalah menyiapkan masyarakat dalam menghadapi perubahan struktural yang dibawa oleh teknologi, seperti big data, machine learning, kecerdasan buatan dan robotika.
 
Luohan Academy juga akan mempelajari revolusi digital yang akan datang untuk membantu masyarakat dan individu di seluruh dunia. "Ini zaman peralihan. Di satu sisi kita mendapatkan berbagai kemudahan yang dihasilkan teknologi, tapi di sisi lain kita juga mendapatkan berbagai tantangan," kata Ma.
 
Nama Luohan diambil dari filosofi ajaran Buddha Cina di mana terdapat 18 orang yang telah tercerahkan dan terbebas dari keinginan duniawi. Orang-orang tersebut merepresentasikan kebijaksanaan, keberanian, dan kekuatan.

Halaman :

Berita Lainnya

Index