BBM Non-Subsidi Naik, Pemerintah Ingkar Janji

BBM Non-Subsidi Naik, Pemerintah Ingkar Janji
Wakil Ketua Komisi VII DPR Herman Khaeron - (Foto: istimewa)

HARIANRIAU.CO - Terkait kenaikan harga BBM non-subsidi, Wakil Ketua Komisi VII DPR Herman Khaeron sudah memperkirakan sejak awal.

Kata politisi Demokrat ini, pemerintah melanggar komitmen sendiri dengan membiarkan BBM nonsubsidi naik harga. Ya, Herman benar. Jauh-jauh hari, dirinya sudah mengingatkan pemerintah terkait tren kenaikan harga minyak dunia. Kondisi ini diperberat dengan semakin anjloknya nilai tukar rupiah terhadap US$. "Sejak awal, kami sangsi dengan pernyataan pemerintah yang tidak akan menaikan semua jenis BBM di 2018 dan 2019. Sekarang naik kan," papar Herman.

Sejatinya, kata Kang Hero, sapaan akrabnya, kenaikan harga BBM nonsubsidi, sangatlah beralasan. Akan aneh apabila pemerintah tidak menaikkannya karena bisa berdampak kepada terganggunya keuangan PT Pertamina (Persero). "jika dibebankan kepada koorporasi (Pertamina) maka keuangannya akan jebol. Sehingga Pertamina akan sulit melebarkan bisnisnya," papar Kang Hero.

Mengingatkan kembali, Pertamina menaikkan harga BBM nonsubsidi dari Pertamax Series dan Dex Pertamina. Untuk kawasan DKI Jakarta, harga pertamax ditetapkan Rp9.500 per liter, atau naik Rp600 dari sebelumnya Rp8.900 per liter. Untuk Pertamax Turbo naik menjadi Rp10.700 per liter, Dexlite menjadi Rp9.000 per liter, Pertamax Dex menjadi Rp10.500 per liter.


sumber: inilah.com.

Halaman :

Berita Lainnya

Index