Uni Emirat Arab Hentikan Serangan ke Yaman, Hormati Desakan PBB

Uni Emirat Arab Hentikan Serangan ke Yaman, Hormati Desakan PBB
Gambar dari rekaman video yang diperoleh dari Arab 24 memperilhatkan pasukan yang dipimpin koalisi Arab berkumpul untuk merebut kembali bandara inte

HARIANRIAU.CO - Uni Emirat Arab, Ahad, 1 Juli 2018, mengatakan pasukannya menghentikan serangan militer melawan aliansi Houthi-Iran yang menguasai kota pelabuhan Hudaydah, Yaman.

"Penghentian serangan ini demi mendukung upaya PBB yang meminta agar konflik di Yaman diselesaikan secara politik," tulis kantor berita Reuters.

Warga memeriksa bangunan yang rusak akibat serangan udara koalisi Arab Saudi di Amran, Yaman, 25 Juni 2018. Selain menewaskan delapan orang, serangan koalisi Arab Saudi melukai 20 orang lain. REUTERS/Khaled Abdullah

Utusan Khusus PBB untuk Yaman, Martin Griffiths, berkali-kali meminta kepada para pihak yang terlibat perang di Yaman agar menghentikan serangan terhadap kota pelabuhan demi menyelamatkan hidup jutaan warga Yaman. Dia mengatakan pada Kamis pekan lalu mengenai harapannya agar segera digelar perundingan kembali pekan depan.

Sebuah koalisi yang dipimpin oleh Arab Saudi dan Uni Emirat Arab melancarkan serangan ke medan tempur terbesar di Hudaydah pada 12 Juni 2018. "Serangan berat tersebut dikhawatirkan memicu penderitaan menjurus kelaparan bagi 8,4 juta penduduk di sana," Middle East Monitor mengabarkan. Sembilan orang tewas dalam serangan udara koalisi yang dipimpin Saudi di kota Amran di utara ibukota Yaman, Sanaa, Senin pagi, 25 Juni 2018. CCTV/Reuters

"Kami menyambut baik upaya Utusan Khusus PBB, Martin Griffiths, meminta penarikan pasukan Houthi tanpa syarat dari Kota Hudaydah dan pelabuhan. Kami menghentikan serangan militer agar ada waktu untuk melakukan opsi yang ditawarkan. Kami berharap beliau berhasil," kata Menteri Luar Negeri Uni Emirat Arab, Anwar Gargash melalui cuitan akun Twitter.

Kelompok Syiah Houthi dukungan Iran yang berperang melawan pemerintahan Yaman menguasai kota pelabuhan Hudaydah siap menyerahkan sepenuhnya manajemen kota tersebut
kepada PBB sebagai bagian dari upaya gencatan senjata dengan para pihak yang berperang.

Terkait dengan hal itu, Arab Saudi meminta kepada militan Houthi meninggalkan pantai barat, termasuk Kota Hudaydah. Tetapi permintaan tersebut ditolak. Houthi mengatakan tidak akan mundur dari kota besar di Yaman itu.

Halaman :

Berita Lainnya

Index